Solo (ANTARA News) - Pengelola Waduk Gajah Mungkur Wonogiri memutuskan untuk tetap membuka dua dari empat pintu air utama waduk ini meski ketinggian air sudah dalam batas aman. "Tinggi permukaan air Gajah Mungkur dalam tiga hari terakhir ini sudah berada di bawah batas aman, di bawah 136 meter di atas permukaan laut (dpl)," kata Kepala Divisi Jasa Air Perum Jasa Tirta I Bengawan Solo, Suwartono, di Solo, Jumat. Keputusan untuk membuka dua pintu air berkapasitas 250 meter kubik per detik ini, kata dia, dilakukan menyusul masih tersumbatnya "intake" di sekitar turbin PLTA akibat sampah. Pembukaan pintu air utama ini, menurut dia, akan dilakukan hingga "intake" di sekitar turbin PLTA itu dibersihkan. "Hari ini, kami menerjunkan satu tim penyelam untuk membersihkan sampah di sekitar `intake`. Diperkirakan besok, PLTA sudah bisa beroparasi lagi," katanya. Menurut dia, akibat tersumbatnya saluran ke turbin itu, sekitar 120 juta meter kubik air terbuang sia-sia karena tidak dapat menggerakkan turbin. Ia mengatakan, sampah yang terdiri dari batang pohon serta sisa panen penduduk di sekitar hulu waduk, menutup saluran `intake` trubin sejak tanggal 18 Desember 2007 lalu. "Hal ini tentu sangat merugikan, karena PLTA selama hampir setengah bulan tidak beroperasi," katanya. Ia juga mengatakan, pelepasan air melalui dua pintu utama waduk ini dilakukan untuk menjaga keamanan waduk serta untuk pemeliharaan Sungai Bengawan Solo.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008