Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengajukan anggaran sebesar Rp15 miliar dalam RAPBD 2008 untuk membiayai pengembangan Stadion Kamal, Jakarta Utara, kandang Persitara, sehingga kesebelasan itu memenuhi syarat tampil di Super Liga. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Prijanto, saat penyampaian tanggapan pembahasan rancangan RAPBN DKI 2008 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kamis, menyatakan kebutuhan anggaran sebesar Rp15 miliar itu diajukan untuk memenuhi kebutuhan Persitara dalam pengembangan fasilitas stadion tersebut. Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan pengembangan Stadio Kamal Muara merupakan salah satu bagian dari upaya Pemprov DKI untuk memajukan olahraga yang paling diminati oleh warga Jakarta itu. "Saya setuju dengan pengembangan stadion itu, namun kita juga akan membangun stadion berkapasitas besar di lahan bekas taman BMW di Jakarta Utara. Rumah liar di kawasan itu akan ditertibkan, kajian pembangunan stadion sudah hampir selesai, anggarannya akan kita ajukan pada masa perubahan anggaran pertengahan tahun ini," ujar Fauzi. Sembilan klub terbaik dari masing-masing wilayah pada akhir kompetisi nanti akan menjadi calon anggota Superliga 2008. Setiap tim harus memenuhi persyaratan sebagai klub yang profesional. Jika tidak bisa memenuhi persyaratan, maka BLI akan membatalkan haknya sebagai peserta Superliga. Terkait dengan tim "profesional" yang dimaksed, BLI telah menetapkan lima kriteria bagi setiap klub yang bisa tampil di Superliga nanti, seperti daya dukung keolahragaan misalnya pembibitan pemain atau usia muda, kemudian menyangkut fasilitas latihan seperti stadion. Selain itu menyangkut aspek hukum seperti kepemilikannya harus jelas, kriteria lain adalah masalah kualifikasi pelatih, asisten pelatih maupun manajemen tim, dan termasuk dukungan finansial untuk klub. PSSI dan BLI selama ini tidak pernah menyinggung soal bagaimana klub bisa menghidupi dirinya namun itu akan menjadi persyaratan utama sebuah klub untuk bisa masuk ke Superliga. Mandiri Dalam kesempatan yang sama, Fauzi Bowo juga mengatakan mencari alternatif pembiayaan klub-klub sepak bola di Jakarta yaitu Persija dan Persitara menyusul larangan departemen dalam negeri adanya pos pembiayaan operasional klub-klub sepakbola secara rutin dari APBD. "Kita akan cari jalan apapun namun legal untuk membiayai Persija dan Persitara karena memang tidak lagi bisa dari APBD. Sepakbola adalah kebanggaan masyarakat, sebagai pemerintah daerah yang mengakomodasi keinginan masyarakat kita harus melakukan hal tersebut," paparnya. Dalam APBD DKI 2007 Persija mendapat subsidi Rp23 miliar dan Persitara Rp14 miliar. Pada 2008, subsidi tersebut dihilangkan. Persitara hanya diajukan mendapatkan anggaran Rp15 miliar, itu pun untuk rehabilitasi stadion Kamal. (*)

Copyright © ANTARA 2008