Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya menyampaikan bahwa Indonesia akan mempercepat pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia untuk 5 tahun mendatang.
Hal tersebut diutarakan di hadapan lebih dari 450 tamu undangan yang hadir pada acara "Spotlight Indonesia: Visions and Opportunities" di Singapore Management University (SMU), Jumat (24/5), dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Acara yang merupakan inisiatif dari EDB Society bersama SMU dan didukung oleh Economic Development Board (EDB) Singapura dan diikuti KBRI Singapura.
Dubes Ngurah menyampaikan tiga hal utama, pertama adalah kesuksesan tahapan pesta demokrasi Indonesia sebagai pemilu sehari terbesar di dunia.
Meskipun pascapengumuman oleh KPU sempat diwarnai demo dan kerusuhan, namun situasi sudah normal kembali dan kontestan pemilu yang tidak puas menempuh jalan konstitusional.
Ia mengatakan tahapan selanjutnya adalah pemeriksaan sengketa pemilu oleh Mahkamah Konstitusi dan pelantikan anggota Parlemen serta Presiden dan wakil Presiden terpilih.
Kedua, sebagai negara yang diproyeksikan menjadi kekuatan ekonomi terbesar ke-4 dunia tahun 2030/2045, Indonesia memiliki indikator, kondisi dan tahapan yang mendukung tercapainya proyeksi dimaksud.
Ketiga adalah periode kedua pemerintahan Presiden Joko Widodo akan terus membangun infrastruktur yang sudah berkembang sangat pesat hampir lima tahun terakhir akan terus dilanjutkan.
"Percepatan yang akan dilakukan lima tahun mendatang juga mencakup pengembangan dan penguatan Sumber Daya Manusia," ujar Dubes Ngurah.
Untuk sektor investasi yang menarik bagi Singapura yang selama 5 tahun terakhir menjadi investor asing terbesar ke Indonesia mencakup bidang-bidang ekonomi digital, pariwisata dan sektor konstruksi/properti yang juga berkembang pesat beberapa tahun terakhir.
Khusus untuk ekonomi digital, valuasinya diperkirakan mencapai 240 miliar dolar AS tahun 2025, dari jumlah ini, potensi Indonesia mencapai 100 miliar dolar AS atau hampir 3 kali lipat valuasi Vietnam.
"Angka-angka ini dihasilkan dalam riset yang dilakukan Google dan Temasek. Secara bilateral, kerja sama bidang ekonomi digital termasuk pengembangan Nongsa Digital Park di Batam," ujar dia.
Mengakhiri pidatonya, Dubes Ngurah mengajak para investor untuk terus berinvestasi di Indonesia dengan mengatakan "Sit back, relax and invest in Indonesia".
Dalam sambutan pembuka, Presiden EDB Society, Lee Suan Hiang menyebutkan bahwa kegiatan spotlight ini merupakan forum pertama untuk melihat negara-negara yang memiliki potensi dan pertumbuhan ekonomi yang cukup signifikan.
Untuk memulai rangkaian forum diskusi Spotlight, EDB Society secara khusus memilih Indonesia sebagai negara pertama, khususnya untuk lebih memahami perkembangannya paska pemilu.
"Singapura melihat bahwa Indonesia merupakan mitra strategis dengan pertimbangan beberapa hal, antara lain ekonomi Indonesia yang terbesar di ASEAN yang mengalami pertumbuhan stabil, ditopang oleh kebangkitan kelas menengah, sumber daya alam dan transformasi digital yang pesat," ujar Lee Suan.
Indonesia juga memiliki populasi terbesar keempat di dunia dan PDB1 triliun dolar AS pada tahun 2018.
Disamping itu, stabilitas keamanan dan demokrasi yang semakin matang.
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019