Jakarta (ANTARA News) - Mabes TNI Angkatan Laut (TNI AL) mengatakan Australia menjamin ketersediaan suku cadang pesawat intai taktis Nomad yang sejak 1997 digunakan TNI AL untuk patroli maritim.
"Australia masih memberikan jaminan terhadap ketersediaan suku cadang Nomad. Jadi, Nomad masih dapat kita pergunakan," kata Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL Laksamana Pertama Iskandar Sitompul kepada ANTARA News di Jakarta, Kamis.
TNI AL telah beberapa kali kehilangan pesawat jenis Nomad. Pada 1988, NOMAD TNI AL jatuh di perairan China Selatan dan Nomad N22 P-817, yang jatuh 4 Mei 1987 di perairan Pulau Mapur, Bintan Utara, Kepulauan Riau.
Pada Minggu (30/12), NOMAD TNI AL P837 833 jatuh di Batu Daun, Kelurahan Ujung Kareung, Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Dalam kecelakaan itu, tiga orang tewas, dua luka-luka dan dua masih dinyatakan hilang.
Selain cuaca buruk, penyebab kecelakaan pesawat yang telah berusia 15 tahun tersebut juga diduga karena salah satu mesin pada pesawat mati.
Terkait jatuhnya pesawat tersebut, Mabes TNI AL memutuskan untuk mengevaluasi skadron Nomad selama sepekan guna mengevaluasi seluruh kesiapan dan kelaikan mulai dari badan pesawat, kru darat (ground crew) hingga suku cadang.
"Jadi, kita tidak akan meng-grounded Nomad, hanya mengevaluasi dalam rangka mencari sebab musabab jatuhnya Nomad pada Minggu lalu," kata Iskandar.
Dinas Penerbang TNI AL (Dispenerbal) memiliki 27 unit pesawat Nomad. Pesawat buatan Australia dengan mesin buatan Amerika Serikat diproduksi pada 1985 dan dapat terbang dengan ketinggian maksimal 10.000 kaki.
Kekuatan udara Dispenerbal saat ini terdiri atas pesawat sayap putar (helikopter) dari jenis NBell 412, NBO-105 dan NAS Super Puma, Colibri, serta pesawat sayap tetap untuk keperluan transport dan patroli maritim berupa CN-235 MPA (Maritime Patrol Aircraft), NC-212, dan Nomad.
Iskandar menambahkan, meski di Australia pesawat Nomad sudah tidak diproduksi dan dipergunakan lagi namun pihak Australia menjamin sepenuhnya ketersediaan suku cadang Nomad.
"Dengan kata lain, kami masih akan menggunakan Nomad untuk pesawat intai maritim dalam kegiatan patroli," ujarnya menegaskan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008