Jakarta (ANTARA News) - Warga Jakarta Timur yang tempat tinggalnya terendam banjir sejak Rabu (2/1), pada hari Kamis mulai meninggalkan tempat pengungsian setelah genangan air luapan Sungai Ciliwung surut. Seperti, di tempat pengungsian SD Santa Maria saat ini, jumlah pengungsinya tinggal 601 orang dari semula 867 orang. Warga yang masih bertahan di tempat pengungsian, merupakan warga yang tinggal tepat di sepanjang bantaran Sungai Ciliwung dan rumahnya masih terendam air antara 60 centimeter sampai satu meter. "Saya bertahan dulu di sini, karena rumah saya masih terendam air setinggi satu meteran," kata Warkayah (52), warga Kampung Melayu. Sementara itu, Wakil Camat Jatinegara, Ucok B Harahap, membenarkan, jumlah warga yang mengungsi saat ini sudah banyak yang kembali ke tempat tinggalnya, karena genangan air sudah mulai surut. "Warga sekarang banyak yang pulang ke rumah, tapi mereka yang bertahan di pengungsian merupakan warga yang rumahnya masih terendam air luapan Kali Ciliwung," katanya. Untuk di wilayah kerjanya itu, terdapat dua kelurahan yang terendam banjir, yakni, Kampung Melayu di 7 RW dan 43 RT, kemudian Bidara Cina lima RW dan 19 RT. Khususnya untuk tempat pengungsian di SD Santa Maria, rencananya pada 5 Januari 2008 nanti akan dipindahkan ke bekas bioskop Nusantara, karena sekolah itu hanya memperbolehkan sampai tanggal 5 Januari saja. "Lokasi pengungsian akan kita pusatkan di bekas bioskop Nusantara," katanya. Sementara itu, penyakit banjir mulai menyerang warga dari diare, gatal-gatal sampai infeksi saluran pernafasan akut (ispa) hingga para pengungsi itu antri di pos kesehatan untuk mendapatkan pengobatan gratis. "Saat ini tercatat 135 pasien banjir yang dirawat mereka rata-rata mengalami penyakit Ispa, gatal-gatal, dan diare," kata petugas medis di Pusat Kesehatan (Puskes) Jatinegara, dr Meuthia Halida. Sementara itu, genangan air masih terlihat di sejumlah permukiman, seperti, di Gang Arus RW 01 atau di belakang Rumah Sakit (RS) Hermina dengan ketinggian antara 60 centimeter sampai satu meter. Genangan air itu akibat lokasi permukiman yang padat penduduk itu, berada tepat di Sungai Ciliwung.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008