Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah akan melakukan gerakan rehabilitasi lahan (Gerhan) di lahan-lahan milik rakyat yang kritis. "Kita sedang pikirkan untuk menghutankan kembali tanah-tanah milik rakyat," kata Wapres M Jusuf Kalla saat diskusi penanganan bencana yang diselenggarakan Forum Wartawan Wapres (FORWAPRES) di Jakarta, Kamis. Wapres menjelaskan, selama ini program Gerhan hanya dilakukan ditanah-tanah milik negara. Selain itu program rehabilitasi juga hanya menyangkut Daerah Aliran Sungai (DAS). Namun berkaca dari pengalaman bencana longsor di Karanganyar, ternyata kejadian longsor justru menimpa tanah-tanah milik rakyat. Selama ini, tambahnya, masyarakat hanya menanami lahannya dengan tanaman jagung dan sebagainya. "Jadi bagaimana menghutankan kembali tanah-tanah rakyat. Selama ini tak ada program tanami tanah-tanah rakyat," kata Wapres. Tetapi untuk itu, Wapres menambahkan, yang harus ditanam adalah tanaman-tanaman yang menghasilkan seperti pohon nangka, kemiri, atau karet dan sebagainya. Wapres juga menjelaskan bahwa gerakan seperti itu harus dilakukan secara serentak dan masif. Selain itu alternatif lainnya, tambah Wapres, rakyat yang mendiami lahan-lahan kritis perlu dipindahkan. "Ini supaya ada penyelesaian jangka panjang," kata Wapres. Sementara untuk program Gerhan, kata Wapres, pada tahun 2008 telah disiapkan satu milyar bibit pohon guna merehabilitasi 1,5 juta hektar lahan. Dalam diskusi yang mengambil tema "Optimalisasi Deteksi dan Penanganan Bencana" itu hadir sejumlah nara sumber, yakni Menko Kesra Aburizal Bakrie, Kepala BMG Sri Woro, Kalakhar Bakornas PBP Syamsul Ma`arif dan Ketua DPP Partai Golkar Korbid Kesra Firman Subagyo.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008