Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada penutupan perdagangan sesi pagi Kamis, melemah 17,922 poin (0,66 persen) ke level 2.713,585. Sementara indeks LQ-45, sekelompok 45 saham terlikuid, ditutup terkoreksi 4,785 poin (0,80 persen) menjadi 591,769. Kepala riset pasar dari PT Recapital Securities, Poltak Hotradero, ketika dimintai komentarnya menyatakan bahwa minimnya insentif segar dari dalam negeri membuat pergerakan harga saham BEI lebih banyak dipengaruhi oleh perkembangan yang terjadi di pasar regional. Tren bursa regional yang melemah mengikuti bursa Wall Street Rabu malam, telah menimbulkan sentimen negatif juga di lantai bursa BEI. Bursa Wall Street semalam memburuk dengan Indeks Dow Jones ditutup turun 1,67 persen (220,86 poin) menjadi 13.043,96. Penurunan bursa AS ini akibat data manufaktur AS yang lebih rendah dari ekspektasi dan terpecahkannya rekor harga tertinggi minyak. Hal itu membuat investor khawatir akan ekonomi AS yang diperkirakan melambat lebih cepat dari ekspektasi awal. Penurunan indeks Dow Jones AS juga telah menekan bursa regional pada perdagangan sesi pagi, terutama Hongkong dengan indeks Hang Seng ditutup pada 27.080,00 atau turun 480,51 poin (1,74 persen), bursa Singapura juga melemah 53,06 poin (1,53 persen) ke posisi 3.408,15. Saham-saham BEI yang mengkontribusi besar penurunan IHSG antara lain Telkom yang melemah Rp50 menjadi Rp9.950, Bumi Resources tertekan Rp50 ke Rp5.950, Perusahaan Gas Negara melemah Rp100 ke level Rp15.000, serta Astra Internasional terjun Rp550 ke harga Rp26.050. Transaksi masih berjalan sepi sebanyak 18.207 kali, sedangkan volume mencapai 838,053 juta saham dengan nilai Rp1,048 triliun.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008