Lyon, Prancis (ANTARA) - Polisi pada Sabtu memburu seorang lelaki yang meninggalkan bom di satu jalan pedagang pejalan kaki di Kota Lyon, Prancis Tengah, pada Jumat (24/5) sehingga melukai 13 orang.
Sembilan puluh penyelidik polisi yang didukung oleh 30 petugas ilmu pengetahuan dan teknisi serta polisi lokal sedang mencari lelaki itu, yang terlihat di kamera keamanan sekitar pukul 17.30 waktu setempat Jumat, kata jaksa anti-teror Remy Heitz kepada wartawan.
Pria tersebut terlihat meninggalkan tas kertas di luar satu toko roti, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu malam. Paket itu meledak sekitar satu menit setelah ia pergi.
Polisi Prancis bisa melacak gerakan lelaki tersebut, yang kelihatannya berusia sekitar 30 tahun, selama 10 menit sebelum serangan terjadi dan masih berusaha mengidentifikasi dia. Lelaki itu, yang naik sepeda, mengenakan kaca mata dan topi.
Tak ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan bom tersebut, kata Heitz, yang menyeru saksi mata agar membantu polisi menemukan tersangka.
Kasus itu kini ditangani sebagai penyelidikan terorisme mengingat kondisi serangan tersebut, yang dilakukan siang bolong, dan penggunaan bahan peledak yang bisa menghantam banyak orang dengan sekrup dan bola logam yang dikemas di satu tas, katanya.
Polisi menemukan potongan detonator jarak jauh dan pecahan plastik putih yang diduga sebagai bagian dari peledak tersebut, kata Heitz.
Sebelas orang yang cedera dalam ledakan itu, termasuk anak perempuan yang berumur 10 tahun, dirawat di rumah sakit.
Baca juga: Polisi tangkap tiga orang di Nice
Baca juga: Pria ini sengaja tabrak tentara penjaga masjid di Prancis
Sumber: Reuters
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019