Singapura (ANTARA News) - Harga minyak di pasar Asia melunak pada perdagangan Kamis, setelah sempat menyentuh level 100 dolar AS per barel untuk kali pertama, yang mengguncang negara-negara dengan ketergantungan minyak tinggi. Kontrak utama New York untuk minyak jenis light sweet bagi pengiriman Februari turun 37 sen pada 99,25 dolar AS per barel dari penutupan sebelumnya. Level tertinggi untuk perdagangan dalam satu hari (intraday) adalah 99,29 dolar AS pada 21 November, dengan level penutupan tertinggi 96,55 dolar AS pada 23 November. Pada perdagangan Rabu di London untuk minyak jenis Brent Laut Utara untuk pengiriman Februari naik 3,99 dolar AS menjadi 97,84 dolar AS per barel, setelah sempat menyentuh 98 dolar AS. Beberapa faktor yang mendongkrak harga minyak adalah "aksi kekerasan di Nigeria, kekhawatiran stabilitas keamanan di Pakistan, ekspektasi cadangan minyak, dan faktor musim dingin," kata analis pada Alaron Trading, Phil Flynn, kepad AFP. Rekor harga minyak yang mengkhawatirkan para investor dan kejatuhan tajam pertumbuhan manufaktur AS menyebabkan bursa-bursa AS tertekan pada Rabu. Indeks saham-saham industri Dow Jones turun 1,7 persen dan indeks Nasdaq jatuh 1,6 persen pada hari pertama perdagangan 2008. (*)
Copyright © ANTARA 2008