Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Wahyudin di Banda Aceh, Sabtu, menyebut, penurunan tingkat kunjungan wisman ke provinsi ini sudah terlihat sejak awal bulan di tahun ini, dan bahkan terjadi setiap bulan.
"Di Januari tercatat 2.144 orang, Februari ada 2.405 orang, dan Maret 2.236 orang, sehingga total 6.785 orang wisman ke Aceh. Jumlah ini berbanding terbalik kunjungan wisman di kuartal I-2018 tercatat 9.758 orang," katanya.
Ia mengaku, kebangsaan wisman di kuartal I-2019 paling banyak mengunjungi provinsi paling barat Indonesia ini masih didominasi dari negeri jiran Malaysia tercatat 3.550 orang di antaranya.
Lalu disusul turis dari negara Paman Sam, Amerika Serikat berjumlah 612 orang, Inggris ada 336 orang, Tiongkok sebanyak 225 orang, Australia tercatat 163 orang, dan lain sebagainya.
Jika dilihat jumlah wisman menurut wilayah, lanjut dia, maka wisman terbanyak berasal dari ASEAN berjumlah 4.287 orang, Eropa sebanyak 1.065 orang, Amerika 746 orang, Asia tanpa ASEAN 445 orang, Oseania 176 orang, Timur Tengah 50 orang, Afrika terdapat 16 orang.
Ia mengatakan, supaya wisman semakin berminat mengunjungi ke Aceh, maka berbagai pemangku kepentingan terutama Pemerintah Aceh terus melakukan promosi di luar negeri akan diselenggarakan berbagai iven budaya di provinsi ini.
"Pemerintah Aceh harus melakukan berbagai inovasi baru, sehingga menjadi daya tarik wisman ketika berada di Aceh. Misalnya dari penyambutan wisman di bandara, lalu di tengah iven budaya, hiburan, dan lain-lain," ujarnya.
"Selain itu, pemerintah daerah setempat juga harus melakukan pembenahan dan perbaikan berbagai lokasi di objek wisata. Ini bertujuan agar meningkatkan minat wisatawan mengunjungi Aceh," tegas Wahyudin.
Baca juga: Bawa 900 wisman, kapal pesiar MS Albatros sandar di Sabang
Baca juga: Wisman Malaysia Dominasi Kunjungan Ke Aceh
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019