Jakarta (ANTARA News) - Penyakit Diabetes Mellitus (DM), yang berkaitan erat dengan berlebihannya kadar gula dalam darah akibat minimnya hormon insulin yang diproduksi tubuh, bisa menimpa semua orang dari segala umur termasuk anak-anak.
"Masih banyak orang yang mengira bahwa DM hanya menimpa orang-orang dewasa, padahal anak-anak sebenarnya juga bisa terkena penyakit tersebut," kata Dr Salim Lim, SpPD, dalam diskusi tentang Diabetes Mellitus di Jakarta, Rabu.
Salim menuturkan, anak-anak yang terkena penyakit itu berarti termasuk DM tipe 1 yang disebabkan oleh organ pankreas yang sangat kurang dalam menghasilkan insulin bagi tubuh.
Ciri-ciri dari anak-anak yang terkena DM tipe 1 antara lain adalah sering mengeluarkan air seni, kerap merasa haus, dan berat badan yang berkurang.
"Diabetes tipe 1 hanya bisa diobati dengan menggunakan insulin yang dimasukkan ke dalam tubuh, bisa dengan pemberian dosis insulin pada saat makan atau dengan suntikan," kata Salim.
Sedangkan orang dewasa pada umumnya terkena DM tipe 2 yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat sehingga menyebabkan produksi insulin tidak memadai dalam menangani asupan gula yang masuk ke dalam tubuh seseorang.
Salim memaparkan, orang yang pada masa dewasanya menderita DM biasanya adalah karena terdapat riwayat DM dalam keluarganya, atau orang tersebut kelebihan berat badan karena jarang berolahraga dan banyak makan.
"Banyak orang yang mengatakan bahwa mereka pada makan siang atau malam hanya sedikit, tetapi kok bisa menderita diabetes. Ini mungkin karena mereka juga banyak makan cemilan yang bisa meningkatkan kadar gula dalam darah," katanya.
Salim mengemukakan, agar bagi mereka yang berisiko tinggi untuk terkena DM, untuk menghindari makanan yang dapat meningkatkan kadar gula darah yang umumnya terdapat pada makanan yang manis-manis dan makanan yang mengandung karbohidrat seperti beras, gandum, dan mi.
Orang yang menderita DM, selain sering mengeluarkan air seni, mereka juga sering merasa lemas dan cepat sesak nafas. Bahkan, bila sudah sampai ke tingkat yang parah bisa berpengaruh kepada penglihatan dan terhambatnya proses penyembuhan luka yang diderita tubuh.
"Bila terdapat luka di kaki seorang penderita DM yang sudah parah, maka lukanya akan susah untuk sembuh sehingga bisa infeksi dan ada kemungkinan untuk diamputasi," kata Salim yang berpraktek di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading itu.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008