Manchester (ANTARA News) - Pelatih Manchester United (MU) Alex Ferguson mendapat kritikan dari pendukung timnya sendiri gara-gara mengeluarkan komentar yang mengatakan bahwa dukungan para penonton tuan rumah kurang heboh, sehingga suasana di Old Trafford sepi ibarat kuburan. Komentar tersebut disampaikan Ferguson menyusul kemenangan 1-0 MU atas Birmingham di Old Trafford, kandang MU. Yang membuat marah para pendukung MU, Ferguson membandingkan suasana di Old Trafford seperti kuburan dan mengimbau agar para pendukung memberikan dukungan yang lebih heboh. Pernyataan Ferguson tersebut mendapat tanggapan dari Colin Henrie, juru bicara Asosiasi Pendukung MU Independen, yang berbalik menuduh Ferguson tidak mempunyai pengertian. "Anda tidak boleh berdiri di stadion untuk berteriak. Jika Anda mencoba berdiri, maka pengawal akan mengusir Anda. Mereka juga akan mengambil tiket terusan milik Anda," kata Hendrie. "Mereka bertingkah seolah-olah mereka adalah polisi di lapangan bola dan jika Anda berdiri, maka akan ada orang yang mengikat tangan Anda ke belakang. Dalam situasi seperti ini, suasana seperti apa yang dia inginkan?" katanya. "Satu-satunya suasana yang kita dapatkan adalah ketika kami sedikit takut bila harus kehilangan 1.000 pound dari tiket terusan yang telah kami beli," katanya menambahkan. Sepinya sambutan penonton di stadion saat MU menang 1-0 atas tim papan bawah Birmingham di pertandingan di Tahun Baru itu justru disambut gembira oleh pendukung Birmingham. "Para penonton sudah mati. Suasana seperti di kuburan karena begitu hening," kata Ferguson menyatakan kekesalannya. Hendrie menyatakan bahwa pernyataan Ferguson tersebut telah mengecewakan pendukung MU dan memperlihatkan bahwa pelatih tersebut tidak mengerti bagaimana karakter penonton menyambut 2008. "Fergie mundur seperti sepuluh tahun lalu ketika para penonton benar-benar fanatik karena penonton boleh berdiri. "Tapi sekarang Anda tidak bisa lagi melakukannya dan para pejabat sepakbola harus mengubah jalan pikiran, apakah mereka ingin penonton duduk manis dan tidak melakukan apa-apa, atau menginginkan suasana seperti sebelumnya," katanya. Menurut Hendrie, pendekatan yang lebih toleran digunakan oleh klub tetangga Manchester City. "Bukanlah hal yang melawan hukum jika penonton berdiri. Itu berhubungan dengan kategori tiket yang dibeli. Aturan tersebut berbeda-beda di tiap-tiap stadion," katanya. "Yang terjadi di stadion Manchester City, Anda diizinkan untuk berdiri pada saat-saat terjadi luapan kegembiraan. Anda akan berdiri saat Anda sedang bergembira. Itu tidak terjadi di Old Trafford," katanya menambahkan, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008