Banyak yang ingin berzakat, hanya mereka biasanya tidak sempat meluangkan waktu artinya harus bisa jemput bola
Makassar (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sulawesi Selatan melalui lembaga amil zakatnya yakni Global Zakat ACT akan segera menyalurkan dana zakat masyarakat berupa paket sembako kepada para mualaf di tiga kabupaten Sulawesi Selatan, yakni Kabupaten Gowa, Pinrang dan Toraja.
"Insya Allah untuk Muallaf akan ada penyaluran kami di tiga desa letaknya di Gowa, Pinrang dan Toraja. Insyaallah, paketnya sementara kami siapkan," ungkap Ketua ACT Sulsel, Faizal Agunisman di Makassar, Sabtu.
Ada delapan asnaf atau golongan yang harus diperhatikan pada penyaluran zakat, yaitu Fakir (orang yang tidak memiliki harta), Miskin (orang yang penghasilannya tidak mencukupi), Riqab (hamba sahaya atau budak), Gharim (orang yang memiliki banyak utang), Mualaf (orang yang baru masuk Islam), Fisabilillah (pejuang di jalan Allah), Ibnu Sabil (musafir dan para pelajar perantauan) dan Amil zakat (panitia penerima dan pengelola dana zakat).
"Umumnya kami menyalurkan santunan kepada golongan nomor dua, tergolong miskin karena mereka penghasilannya tidak mencukupi. Jika itu jelas dana Zakat, insyaallah selama ini kami pasti mengacu ke kategori delapan asnaf itu," tegas Faizal.
Sementara terkait pengumpulan zakat fitrah di Sulawesi Selatan, Faizal mengaku belum bisa memastikan karena pihaknya menggunakan sistem khusus yang dikoordinir langsung oleh Global Zakat ACT.
Pengumpulan Zakat melalui Global Zakat ACT di Sulsel selama ini dilakukan melalui media, kemitraan dengan yayasan, serta corporate sebagai Mitra Amil Zakat.
Terkait prosesnya, tidak sedikit masyarakat yang menyambangi kantor ACT Sulsel maupun transfer via rekening yayasan Global Zakat ACT pasca disampaikan ke khalayak termasuk lewat sosial media.
Terkait distribusi zakat fitrah, dipastikan disalurkan ke wilayah lokal. "Adapun untuk zakat harta atau zakat penghasilan, selain didistribusi di lokal dalam negeri, juga sebahagian biasanya juga didistribusikan ke negara-negara Muslim yang terkena dampak kemiskinan," papar Faizal.
Sebagai Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS), Faizal mengaku minat ZIS masyarakat Sulsel cukup antusias. Namun tetap harus bisa lebih agresif menstimulus ke semua warga dengan mengedukasi mereka melalui program maupun dengan cara-cara yang lebih up to date.
"Banyak yang ingin berzakat, hanya mereka biasanya tidak sempat meluangkan waktu artinya. Artinya kita yang harus bisa menawarkan pola jemput bola atau dengan cara praktis via Aplikasi di handphone misalnya," tanggap Faizal.
Baca juga: ACT Bantu Warga Pulau Terluar 1.500 paket sembako
Baca juga: ACT Jateng siap gelar konser kemanusiaan di Tegal
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019