Jakarta (ANTARA News) - Departemen Perhubungan (Dephub) memperkirakan tidak ada maskapai yang turun peringkat terkait dengan pengumuman kinerja perusahaan penerbangan domestik pada Januari 2008 ini. "Jadwalnya memang mundur dari jadwal 28 Desember. Namun, yang membanggakan dari total maskapai yang dinilai tak ada yang turun peringkat," kata Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal kepada pers di Jakarta, Rabu. Dijelaskannya, jadwal tersebut mundur dari akhir Desember karena adanya bencana banjir di sejumlah daerah di Indonesia. Indikator tidak adanya maskapai yang turun peringkat itu, jelasnya, berarti saat ini maskapai semakin bersungguh-sungguh memperhatikan tingkat keselamatan penerbangan. Namun, katanya, saat ini masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan terkait pengumuman pemeringkatan tersebut. Pemeringkatan maskapai ini sudah menginjak yang keempat sejak pertama kali diumumkan pada Maret 2007. Ketika itu, tidak ada maskapai nasional yang dinilai memenuhi persyaratan untuk berada di kategori satu (baik), bahkan tujuh diantaranya masuk kategori tiga (jelek). Pemeringkatan kedua diumumkan Juni 2007 dan maskapai Garuda Indonesia (Garuda) naik ke kategori satu dari semula di peringkat kedua, 19 maskapai pemegang izin operasi (Air Operate Certificate/ AOC) 121 (pesawat berkapasitas 35 kursi) sisanya, masuk kategori dua. Sejak saat itu, Dephub mengingatkan maskapai agar tidak jatuh ke kategori tiga karena akan dibekukan AOC-nya. Terakhir, pemeringkatan ketiga dipublikasikan melalui situs resmi Dephub pada September 2007 dan lima maskapai nasional pemegang AOC 121 naik kategori satu. Kelima maskapai tersebut adalah PT Merpati Nusantara Airlines (Merpati), PT Indonesia AirAsia (AirAsia), PT Mandala Airlines (Mandala), PT Lion Mentari Airlines (Lion Air), dan PT Wings Abadi Air (Wings Air). Dari hasil pemeringkatan tersebut, tinggal 14 maskapai pemegang AOC 121 yang masih berada di kategori dua, diantaranya Sriwijaya Air, Batavia Air dan AdamAir. Memasuki pemeringkatan ketiga kalinya, Dephub tidak lagi mengumumkan secara proaktif dan hanya menginformasikan lewat situs resminya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008