Jakarta (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda mengatakan, kondisi warga negara Indonesia (WNI) di Pakistan sampai saat ini cukup aman, sehingga belum memerlukan adanya imbauan untuk segera kembali ke Indonesia."Kita juga punya penilaian sendiri kapan titik kritisnya, sekarang ini belum," katanya menjawab pertanyaan wartawan di Istana Negara Jakarta, Rabu, usai menghadiri acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) 2008.Menlu mengatakan, KBRI di Islamabad dan Konsulat Jenderal RI di Karachi senantiasa memantau perkembangan situasi di Pakistan serta terus menjaga hubungan dengan para WNI disana. "Kita juga mengimbau para WNI agar terus melakukan kontak satu sama lain dan juga dengan perwakilan kita disana, supaya jika ada kejadian maka kita bisa mendeteksi," katanya. Situasi politik di Pakistan masih memanas paska terjadinya pembunuhan mantan Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhutto. Menlu menambahkan, mayoritas WNI di Pakistan merupakan pekerja dan mahasiswa, yang satu dengan lainnya cukup akrab sehingga perwakilan RI di Pakistan cukup mudah "menjangkau" mereka. "Asal mereka (para WNI) jangan muncul atau hadir di tempat-tempat yang tidak aman," katanya. Menlu juga mengakui telah menerima laporan adanya WNI di Lahore yang meminta perlindungan di Konjen RI di Karachi. "Saya tidak ingat namanya. Tetapi ketika saya tanya apakah yang bersangkutan mengalami ancaman langsung, ternyata tidak. Dia meminta perlindungan karena penilaian sendiri, merasa sebagai warga asing di Lahore tidak aman," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008