Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS), di Jakarta, Rabu, mengumumkan nilai impor selama November 2007 meningkat sebesar 20,45 persen dibanding Oktober 2007 yaitu mencapai 7,54 miliar dolar AS dari sebelumnya 6,26 miliar dolar AS. Impor migas dan nonmigas masing-masing mengalami peningkatan sebesar 35,22 persen dan 14,56 persen menjadi 2,414 miliar dolar AS dan 5,123 miliar dolar AS. Peningkatan impor migas disebabkan karena meningkatnya impor minyak mentah dan hasil minyak masing-masing sebesar 158,5 juta dolar AS (21,18 persen) dan 463,8 juta dolar AS (45,51 persen). Total nilai impor Indonesia selama periode Januari-November 2007 mencapai 67,568 miliar dolar AS atau meningkat 20,45 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar 56,097 miliar dolar AS. Selama periode Januari-November 2007, impor migas naik 10,93 persen menjadi 19,47 miliar dolar AS sedangkan impor nonmigas mengalami kenaikan 24,93 persen menjadi 48,10 miliar dolar AS. Impor terbesar terjadi pada golongan mesin/ pesawat mekanik dengan nilai 8,57 miliar dolar AS atau meningkat 17,81 persen dari total impor nonmigas. Berdasarkan penggunaan barang, impor barang konsumsi selama Januari-November 2007 mengalami peningkatan paling tinggi yaitu 39,46 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Kenaikan impor yang terjadi pada kelompok barang modal sebesar 21,01 persen dan impor bahan baku/ penolong meningkat 18,43 persen. Negara pemasok barang impor non migas Indonesia terbesar adalah Cina dengan nilai 7,28 miliar dolar AS dengan pangsa 15,13 persen, Jepang 5,98 miliar dolar AS (12,43 persen), Amerika Serikat 4,33 miliar dolar AS (9 persen). Meski nilai impor mengalami kenaikan, namun BPS mencatat surplus perdagangan yang cukup tinggi yaitu mencapai 2,27 miliar dolar AS pada November 2007, atau 35,50 miliar dolar AS pada Januari-November 2007. Selama 11 bulan pertama 2007, ekspor mencapai 103,07 miliar dolar AS.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008