Kotabaru (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Hj Alfisah menegaskan dukungannya rencana pemindahan ibukota negara di Pulau Kalimantan, menjadi solusi untuk pemerataan pembangunan dan mengurai kepadatan penduduk.
"Kami mendukung penuh rencana pemerintah (rencana pemindahan ibukota negara ke Pulau Kalimantan)," tegas Alfisah, Sabtu.
Pihaknya sangat yakin, terkait dengan rencana tersebut pemerintah sudah melalui kajian-kajian yang komprehensif.
Politisi Partai Nasdem ini menuturkan, khusus bagi Kabupaten Kotabaru, dengan pemindahan ibukota negara di Kalimantan Selatan, akan banyak nilai positif yang akan dirasakan bagi masyarakat.
Yang jelas lanjut dia, pemerataan roda pembangunan lebih bisa dirasakan bagi masyarakat Bumi Saijaan karena dekatnya wilayah dengan ibukota negara.
Selain itu dipastikan akan terjadi penambahan jumlah penduduk di wilayah Kalimantan secara umum, hal ini berarti telah mengurai kepadatan penduduk di Pulau Jawa.
Dengan demikian, legislator yang kini terpilih duduk di parlemen Kotabaru periode 2019-2024 ini mengungkapkan, pengembangan potensi-potensi di daerah akan lebih cepat terbuka dan tergarap optimal sehingga akan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Hal senada dipaparkan Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor di hadapan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro di Ruang Rapat Umum, Gedung Bina Graha Jakarta beberapa waktu lalu.
Dalam paparannya, paman Birin (sapaan akrab H Sahbirin Noor) mengemukakan pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas 300 ribu hektare.
Sejumlah potensi yang dimiliki Kalsel diantaranya memiliki empat bandara yakni Bandara Syamsudin Noor yang sebentar lagi berstatus internasional dan tiga bandara kabupaten yaitu Bandara Stagen di Kotabaru, Bandara Bersujud di Batulicin dan Bandara Warukin di Tanjung.
Selain itu, Kalsel juga memiliki pelabuhan nasional dan punya potensi pelabuhan laut dalam, jalan nasional lintas Kalimantan dan rencana pembangunan kereta api.
Bahkan, Sahbirin menggambar lokasi Kalsel berada di antara dataran tinggi dan laut, keberadaan dataran tinggi akan dapat menjadi daerah resapan air.
Karena posisinya di tengah-tengah negara, menurut gubernur Kalsel ke depannya diharapkan dapat menyeimbangkan pembangunan di kawasan Barat dan Timur Indonesia.
Selanjutnya dari sisi geografis , Kalsel dilewati oleh Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang difungsikan sebagai jalur pelayaran internasional.
Kelebihan lain yang dimiliki Kalsel merupakan daerah bebas dari ancaman gempa dan gunung berapi karena tidak berada pada jalur ring of fire.
Kepadatan penduduk Kalsel juga relatif rendah yakni 108,8 jiwa per kilometer sehingga mudah mengatur tata ruang.
Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019