Jakarta (ANTARA News) - Sekitar 100 warga yang tinggal di bantaran kali Ciliwung di daerah Kampung Pulo, Kelurahan Kampung Melayu, Jakarta Timur, mengungsi ke Sekolah Dasar Santa Maria, setelah sebelumnya terkatung-katung di Jalan Jatinegara Barat. Berdasarkan pantauan ANTARA News, Rabu, para warga mendiami teras depan sekolah dan meletakkan barang-barang yang dibawanya di tempat itu. Sebagian warga menggelar tikar dan berbagai alas lainnya untuk tempat merebahkan diri. Bahkan, ada yang terlihat menggantung pakaian yang mereka bawa. Sejumlah warga mengakui bahwa mereka mengungsi ke SD Santa Maria karena dekat dengan tempat tinggal mereka. Tempat tersebut juga pernah menjadi Posko Banjir pada saat banjir besar melanda ibukota pada awal Februari 2007. Sementara itu, para petugas kepolisian tampak menjaga ketertiban dan kelancaran arus lalu lintas di sekitar SD Santa Maria. Terdapat pula perahu karet dan perlengkapan penyelamatan lainnya. Sebelumnya, banjir hingga setinggi sekitar 200 centimeter yang menimpa bantaran kali Ciliwung mengakibatkan warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung mengungsi hingga ke Jalan Jatinegara Barat. Hal tersebut mengakibatkan petugas kepolisian sempat memblokir jalan satu arah (dari Kampung Melayu ke Matraman) tersebut sebelum akhirnya warga masuk ke SD Santa Maria. Pihak sekolah pada awalnya masih belum dapat menerima warga korban banjir, tetapi setelah berunding dengan pihak Kelurahan Kampung Melayu, maka SD Santa Maria menjadi tempat pengungsian warga. "Mereka (pihak sekolah) memberikan alasan bahwa siswa akan kembali masuk sekolah pada Senin (7/1)," kata Lurah Kampung Melayu, Zainal Abidin. Untuk itu, pihak kelurahan menjamin kepada SD Santa Maria bahwa warga korban banjir tidak akan mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah tersebut. Lurah Kampung Melayu mengakui, terbatasnya tempat pengungsian di kelurahan tersebut adalah karena tidak memadainya perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas kelurahan. "Di Kampung Melayu ini terdapat 24.000 warga atau 8.200 KK, sedangkan luas lahan hanya 43 hektar," kata Zainal Abidin. Warga sendiri diperkirakan mulai mengungsi sejak Rabu (2/1) dinihari antara lain dengan menggunakan perahu karet.(*)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008