Surabaya (ANTARA News) - Korban meninggal dunia akibat bencana banjir pada 21 kabupaten/kota di Jatim hingga pekan ini sudah mencapai 31 orang. Sekretaris Satkorlak Penanganan Bencana dan Pengungsi (PBP) Jatim, Edi Purwinarto, di Surabaya, Rabu, mengatakan korban meninggal terbanyak berasal dari Ngawi, yaitu 19 orang. "Empat orang meninggal karena menjadi korban longsor, sementara sisanya meninggal karena sakit. Mereka yang sakit kondisinya makin menurun setelah terkena banjir," katanya mengungkapkan. Korban meninggal lainnya terjadi di Pacitan sebanyak dua orang, satu orang di antaranya karena hanyut, sedangkan satu korban lainnya tersengat listrik saat menyelamatkan diri dengan berpegangan pada tiang listrik. "Di Bojonegoro dua orang meninggal, Ponorogo ada empat orang meninggal, Magetan ada dua orang meninggal, sedangkan di Trenggalek tercatat dua orang meninggal dunia," kata Edi Purwinanto. Kepala Bakesbang Jatim ini mengatakan ribuan warga di lima daerah yang masih terendam banjir saat ini masih menjadi pengungsi. Selain korban manusia, puluhan hektar sawah juga terendam banjir. Sawah di 14 kabupaten seluas 24.781 hektar terendam banjir dan rusak. Di Bojonegoro lahan yang terendam seluas 6.947 hektar, di Tuban 717 hektar, Ponorogo 5.518 hektar, Ngawi seluas 5.500 hektar, Magetan seluas 374 hektar, Jombang 546,5 hektar. Kemudian di Madiun seluas 2.074,5 hektar, Pacitan 1.073,5 hektar, Tulungagung 79 hektar, Mojokerto seluas 576 hektar, di Jember 396 hektar, Trenggalek seluas 164 hektar, Lamongan 528 hektar dan Gresik seluas 277 hektar. Selain itu, 967 hektar tambak terendam banjir yaitu 500 hektar tambak di Gresik dan 467 hektar tambak di Lamongan, dengan kerugian lebih dari Rp50 miliar.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008