Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para politisi dan partai politik untuk bersaing secara sehat dalam pemilu dan pilkada yang berlangsung hingga tahun 2009 sehingga tidak mengorbankan rakyat yang seharusnya menjadi pemenang dalam pesta demokrasi tersebut. "Saya menyerukan kepada para politisi yang berkompetisi untuk pemilihan bupati, walikota, gubernur, DPR, presiden dan wakil presiden untuk tetap arif, berjiwa besar, menahan diri dan tidak mengorbankan rakyat," kata Presiden saat berdialog dengan pelaku pasar saham di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Rabu. Menurut Presiden, para politisi dan partai politik harus mengikuti kompetisi pemilu dan pilkada sesuai aturan dan etika yang berlaku serta harus bisa menerima setiap kemenangan ataupun kekalahan. "Kalau hal itu bisa kita pegang teguh, maka kita semua akan selamat. Namun jika ada riak-riak kecil itu wajar dalam negara Indonesia yang masih bertransformasi ini. Namun kepolisian dan aparat keamanan lain akan menjalankan tugas secara penuh, untuk mengantisipasi. Hukum harus ditegakkan. Tidak ada kompromi untuk penegakkan hukum bagi berlangsungnya keamanan, stabilitas dan ketertiban masyarakat," katanya. Presiden menjelaskan hal ini menjawab pertanyaan seorang pelaku pasar mengenai kekhawatiran terjadinya konflik politik dan keamanan di Indonesia seperti di Pakistan sehingga mengakibatkan stabilitas dan pembangunan ekonomi yang telah berjalan menjadi hancur. Menurut Presiden, dirinya terus mempelajari kasus-kasus yang terjadi di negara tetangga tidak hanya di Pakistan, tetapi juga di Thailand, Myanmar dan Malaysia antara lain dengan mempertahankan keamanan dan meningkatkan demokrasi. "Saya berharap pada Pemilu 2009, baik itu pemilu legislatif, ataupun Pilkada kita pegang teguh jalannya demokrasi, ketertiban dan keamanan. Kita junjung tinggi kebebasan kompetisi dan demokrasi," katanya. Dalam kesempatan itu, Presiden kembali mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian alam terutama dengan merawat kembali hutan, serta melakukan penegakan hukum yang ketat terhadap para pelaku perusaknya. "Mari kita rawat kembali hutan kita, mari kita penjarakan sekuat-kuatnya, selama-lamanya mereka yang merusak hutan, pelaku illegal logging. Mari kita tanam kembali hutan kita, mari kita cegah penggundulan hutan," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008