Surabaya (ANTARA News) - Musibah banjir akibat meluapnya Bengawan Solo di wilayah hilir Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terus meluas dan telah merendam sekitar 45 desa yang tersebar di empat kecamatan. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemkab Gresik, Drs Mighfar Syukur, yang dihubungi ANTARA News di Gresik, Rabu, mengatakan ketinggian air di sejumlah desa mencapai satu hingga 1,5 meter. "Upaya membendung tumpahan air Bengawan Solo dengan karung-karung pasir tidak berhasil karena air makin tinggi," katanya. Empat kecamatan di Gresik yang dilanda banjir adalah Bungah, Dukun, Manyar, dan Sedayu. Data yang dikumpulkan Satkorlak Penanggulangan Bencana Pemkab Gresik menyebutkan, di Kecamatan Bungah terdapat 19 desa yang terendam, di Kecamatan Dukun ada 15 desa, kemudian lima desa di Kecamatan Manyar dan satu desa di Kecamatan Sedayu. "Desa Baron di Kecamatan Dukun dan Desa Sidomukti di Kecamatan Bungah mengalami banjir paling parah. Ketinggian air di dua desa itu mencapai 1,5 meter," kata Mighfar menambahkan. Sebelumnya, banjir hanya melanda beberapa desa di Kecamatan Bungah dan Dukun. Namun seiring meluapnya Bengawan Solo, banjir akhirnya meluas ke desa-desa lainnya. Mighfar menambahkan, banjir yang melanda puluhan desa di Gresik tersebut, merupakan yang terparah dalam 10 tahun terakhir. "Tahun-tahun sebelumnya tidak sampai meluas seperti ini," katanya mengungkapkan. Meski wilayahnya terendam banjir, sebagian besar warga di 45 desa itu memilih bertahan di rumahnya, meski aparat setempat telah menghimbau mereka untuk mengungsi. Mereka tidak bersedia mengungsi, karena percaya air akan segera surut. Selain itu, warga juga khawatir kehilangan harta bendanya saat ditinggal mengungsi. Sejauh ini, Pemkab Gresik belum bisa memastikan kerugian akibat banjir tersebut. Namun, ratusan hektar lahan pertanian rusak terendam banjir. Musibah itu, juga mengakibatkan aktivitas belajar pada sejumlah sekolah terganggu dan terpaksa diliburkan. Mighfar Syukur menambahkan, Pemkab Gresik dan sejumlah perusahaan yang ada di wilayah setempat, juga telah menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan untuk korban banjir tersebut.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008