Bangkok (ANTARA News) - Putri Galyani Vadhana, saudara sulung perempuan Raja Thailand Bhumibol Adulyadej, meninggal setelah enam bulan dirawat di rumah sakit karena menderita kanker, kata istana dalam suatu pernyataan pada Rabu. Raja memaklumkan 100 hari berkabung dan upacara pemakaman Putri sulung berusia 84 tahun, yang meninggal pada Rabu dinihari, yang akan dilakukan Grand Palace Rabu petang, kata pernyataan itu dikutip Reuters. Pemerintah juga memerintahkan semua gedung milik negara untuk mengibarkan bendera setengah tiang selama 15 hari dan para pejabat pemerintah pegawai negeri diwajibkan memakai baju hitam atau putih selama 15 hari sebagai wujud penghormatan "sumbangsih terbaik Putri terhadap rakyat Thailand." "Ini merupakan kehilangan besar bagi saya dan negara," Banchong Rodgan, 97 tahun, salah satu dari ribuan warga Thailand berbaju hitam yang berkerumun di rumah sakit Siriraj setelah mendengar siaran radio dan televisi mengenai kematian tersebut. Para politisi yang mengajukan diri untuk kursi kabinet dalam suatu koalisi pemerintah yang dibentuk setelah pemilu pada 23 Desember, juga menahan diri untuk membuat pernyataan politik pada Rabu sebagai penghormatan terhadap sang Putri. Putri kelahiran London, Inggris, itu didiagnosa mengidap kanker pada Juni dan dirawat di rumah sakit, namun kondisinya tidak publikasikan hingga Oktober, sesaat sebelum Raja Bhumibol dilarikan ke rumah sakit yang sama karena mengidap pendarahan otak. Monarki pemerintahan terpanjang di dunia itu dibebastugaskan tiga pekan kemudian, namun penyakitnya mengingatkan 64 juta rakyat Thailand mengenai usia lanjut raja dan kesehatannya kian menurun. Negara itu merayakan secara besar-besaran ulang tahun ke-80 sang raja pada Desember.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008