Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis industri reksadana bakal pulih kembali seperti tahun 2004, bahkan pasar reksadana akan mengalami pertumbuhan yang lebih pesat lagi pada 2008. "Pasar reksadana sempat guncang pada 2005 akibat adanya penarikan besar-besaran dari para investor. Pada 2008 pasar reksadana akan tumbuh secara luar biasa dan mencapai level keemasannya kembali," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Rabu. "Di tahun 2007, NAB (nilai aktiva bersih) reksadana mencapai Rp90 triliun, tumbuh rata-rata 75 persen. Kami optimis di 2008 NAB reksadana akan mencapai rekor sebelum krisis yang terjadi di tahun 2004," kata Menkeu yang akrab disapa Ibu Ani tersebut. Menurutnya, pada tahun 2004, NAB reksadana sudah mencapai Rp104 triliun. Meski level tersebut kini belum tercapai, namun Menkeu optimis hal itu akan tercapai, karena para investor sudah mulai menunjukkan kepercayaannya kepada reksa dana di Indonesia. Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengelola Reksadana Indonesia (APRDI), Abiprayadsi Riyanto, mengatakan industri reksadana pada 2008 diprediksi tumbuh sekitar 30-40 persen. Angka itu dipengaruhi oleh turunnya suku bunga perbankan dan kesadaran investasi masyarakat yang meningkat. "Angka itu termasuk besar, karena di akhir tahun ini angkanya sudah besar. Pertumbuhan tahun ini tidak sebesar pertumbuhan reksadana tahun 2007 sekitar 70 persen, karena angka yang dicapai di akhir tahun sudah besar sekitar Rp90 triliun. Jadi kenaikan sebesar Rp40 triliun tahun depan sebenarnya sama dengan kenaikan tahun ini," katanya. Abi mengatakan turunnya suku bunga akan membuat masyarakat mencari alternatif investasi yang lebih menguntungkan, sehingga reksadana menjadi pilihan investor. Ia memperkirakan jumlah investor dapat bertambah sebesar 20 persen di tahun depan, sementara kenaikan dari apresiasi harga mencapai 15-20 persen. (*)

Copyright © ANTARA 2008