Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Komunitas warganet yang tergabung dalam grup Info Seputar Trenggalek (IST) mengutuk keras serangkaian unjuk rasa berujung ricuh/rusuh yang terjadi pada 21-22 Mei di Jakarta dan menyebabkan denyut ekonomi sebagian wilayah di Ibu Kota lumpuh, dan kemudian berimbas di beberapa kota di Madura dan luar Jawa.
"Atas nama rakyat Trenggalek kami prihatin dan menyesalkan insiden kerusuhan tersebut. Kami juga mendukung penuh tindakan tegas yang dilakukan aparat terhadap para perusuh ataupun para pelaku kerusuhan yang ada di Jakarta," kata Ketua komunitas medsos IST, Bambang Puji Susilo di Trenggalek, Jumat.
Tak hanya mengunggah status keprihatinan atas aksi unjuk rasa kelompok yang kontra hasil pemilu, para warganet yang tergabung dalam IST juga ramai mengucapkan apresiasi terima kasih serta penghargaan atas kinerja aparat keamanan. Dalam hal ini Polri dibantu TNI karena berhasil mengamankan situasi dengan pendekatan humanis dan tanpa kekerasan.
Ekspresi kecaman atas aksi kerusuhan serta penghormatan dan dukungan atas kinerja TNI/Polri tersebut bahkan diwujudkan komunitas warganet dalam wadah IST dengan membacakan ikrar dan pernyataan sikap saat bagi-bagi takjil di sisi selatan alun-alun Kota Trenggalek.
Untuk itu, Bambang Puji Susilo bersama komunitas IST-nya yang beranggotakan lebih dari 175 ribu warganet, mengajak seluruh elemen dan lapisan masyarakat agar tidak terpengaruh kejadian ujuk rasa di Jakarta, dan tetap mendukung Polri-TNI dalam melaksanakan tugas pengamanan selama pelaksanaan Pemilu 2019.
Pihaknya juga meminta, agar masyarakat Kabupaten Trenggalek tetap menjaga persatuan di dalam kebhinnekaan.
"Marilah kita dukung Polri dan TNI dalam melaksanakan tugas pengamanan dalam rangkaian pelaksanaan pemilu 2019," katanya.
Bambang juga mengimbau kepada masyarakat Trenggalek untuk tidak terpengaruh hoaks di medsos, tidak pula ikut-ikutan menyebar kabar yang tidak jelas sumber dan keakurasiannya, dan tidak melakukan kegiatan atau tindakan yang melawan hukum, atau inkonstitusional.
"Mari kita tetap menjalin kerukunan dalam kebhinnekaan. Dan turut menjaga kondusifitas kamtibmas," katanya.
Ia juga mengajak semua pihak menghormati proses hukum selanjutnya serta kinerja penyelenggara pemilu, dalam hal ini KPU-Bawaslu karena telah bekerja maksimal dalam menghelat pesta demokrasi nasional.
"Apabila masih ada hal-hal yang mengandung unsur ketidakpuasan sebaiknya menggunakan jalur-jalur yang legal dan konstitusional, misalnya dengan cara menempuh gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK)," kata Bambang Puji.
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019