Salvo, Karolina Utara (ANTARA News) - Juara Olimpiade lari cepat 100 meter Justin Gatlin dihukum tidak boleh bertanding selama empat tahun setelah dinyatakan positif menggunakan obat terlarang testosteron pada 2006, demikian diumumkan Badan Anti-Doping Amerika Serikat (USADA), Selasa. Dewan Umum USADA, Bill Bock, mengatakan tiga anggota panel arbitrase AS, dengan hasil pemungutan suara 2-1, menjatuhkan hukuman empat tahun kepada atlet lari jarak pendek itu. Hukuman itu akan berlangsung hingga 24 Mei 2010, sehingga akan mengakhiri karir atlet berusia 25 tahun itu, bila ia gagal mengajukan banding kepada Federasi Atletik Amatir Internasional (IAAF) atau kepada Dewan Arbitrase Olahraga (CAS). Keputusan itu belum diumumkan secara terbuka. Washington Post melaporkan dalam situs mereka (www.washingtonpost.com) bahwa dua dari anggota Asosiasi Arbitrase AS mereka tidak dapat memberikan hukuman kurang dari empat tahun karena bukti positif pada pemeriksaan sebelumnya. Anggota ketiga tidak sepakat, tulis Post, seperti dikutip Reuters. "Mereka butuh waktu lima bulan untuk menjatuhkan hukuman itu? Benar-benar tidak mungkin," kata Jeanette Gatlin dalam wawancara telepon dari rumahnya di Pensacola, Florida. "Saya kira setiap orang seperti buta memandang masalah ini, dari sisinya sendiri," katanya. Gatlin, yang menampik bahwa ia menggunakan obat terlarang itu,--untuk meningkatkan penampilan dalam pertandingan,--masih berharap dapat bertanding lagi, kata ibunya. "Tidak diragukan lagi," kata ibudanya, "Kami akan meminta pengacara kami agar ia dapat berlomba lagi." Gatlin tidak dapat ditemui langsung untuk meminta komentaranya. Pengacaranya, John Collins, tidak bersedia memberikan komentara. Gatlin pernah dinyatakan positip menggunakan obat terlarang, berdasar resep dokter pada 2001 untuk mengurangi kurangnya perhatiannya (Attention Deficit Disorder). Namanya dibersihkan IAAF tahun berikutnya. Atlet Amerika itu memenangi gelar 100 meter pada Olimpiade Athena 2004 dan menyabet gelar ganda 100-200 meter pada kejuaraan dunia di Helsinki pada 2005. Ia memenangi lima kejuaraan 100 meter pada 2006, termasuk yang kemudian dinyatakan sebagai rekor dunia (9,77 detik) di Doha dan menjuarai gelar AS. Namun setelah diumumkan ia kembali positif menggunakan hormon lelaki (testosteron) setelah berlomba di pertemuan atletik Kansas Relays 2006, ia kembali dihukum dan kasusnya diserahkan kepada dewan arbitrase Amerika. (*)
Copyright © ANTARA 2008