Baghdad (ANTARA News) - Seorang penyerang meledakkan dirinya pada acara pemakaman di Baghdad, Selasa, sehingga menewaskan sedikitnya 30 orang dan mencederai 38 lain dalam salah satu serangan paling mematikan di ibukota Irak dalam beberapa bulan ini, kata polisi. Menurut polisi, para korban yang tewas meliputi dua wanita. Serangan bom bunuhdiri di distrik Zayouna, Baghdad timur, itu dilakukan pada saat pemakaman seorang pria yang tewas dalam serangan bom tiga hari sebelumnya. Irak mengalami penurunan kekerasan menyeluruh sejak Juni, namun statistik AS menunjukkan bahwa jumlah serangan bom bunuh diri sedikit meningkat sejak mencapai angka yang rendah pada Oktober. Para panglima AS menyatakan gerilyawan mengerahkan pembom bunuh iri dalam upaya menimbulkan jumlah korban "spektakuler" dalam serangan-serangan mereka. Data yang dihimpun kementerian-kementerian dalam negeri, kesehatan dan pertahanan menunjukkan bahwa 481 warga sipil tewas dalam kekerasan di Irak sejak Desember, atau turun 75 persen dibanding dengan periode yang sama setahun sebelumnya dimana 1.930 orang tewas dalam gelombang kekerasan sektarian yang bisa menjebloskan Irak ke dalam perang saudara. Tingkat kekeraan menurun setelah AS memutuskan mengirim 30.000 prajurit tambahan ke Irak pada 2007, suku-suku Arab Sunni memutuskan menentang Al-Qaeda, dan gencatan senjata diumumkan oleh ulama Syiah dan pemimpin milisi Moqtada al-Sadr. Namun, angka-angka AS menunjukkan bahwa serangan bom bunuh diri meningkat sejak mencapai angka yang rendah pada Oktober. Sebelas orang tewas dalam serangan bom bunuh diri pada hari menjelang Tahun Baru dan sedikitnya 33 orang tewas dalam dua serangan pada Hari Natal, demikian laporan Reuters. (*)
Copyright © ANTARA 2008