Brisbane (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Joel Fitzgibbon mengkhawatirkan kondisi kapal-kapal perang Angkatan Laut Australia (RAN), khususnya jenis frigat buatan 1970-an, yang disebutnya tidak mampu dikirim ke wilayah perang. Ia menuding kondisi ini sebagai warisan pemerintahan mantan PM John Howard, padahal biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki kapal-kapal frigat tersebut mencapai 1,4 miliar dolar, demikian laporan ABC dan Kantor Berita AAP, Rabu. Menhan Fitzgibbon mengatakan, pihaknya sedang bekerja untuk memperbaiki kegagalan pemerintahan Howard untuk memenuhi tingkat kemampuan yang dibutuhkan RAN dan satuan-satuan Angkatan Bersenjata Australia (ADF) lainnya untuk membela negara. Fitzgibbon seperti dikutip The Australian 26 Desember juga telah menegaskan pentingnya Australia mengembangkan armada kapal selam baru untuk mengantisipasi persaingan persenjataan di kawasan Asia Pasifik. Ia pun telah meminta pembuatan rencana pengembangan generasi baru kapal selam AL Australia, untuk menggantikan armada kapal selam kelas "Collins", pada tahun 2025. Proyek pengembangan armada kapal selam baru yang mampu membawa peluru kendali jarak jauh serta kapal selam kecil yang canggih, merupakan proyek pertahanan terbesar, terlama, dan termahal di negara itu. Rencana Pemerintah Australia memperbaharui armada kapal selamnya dengan biaya 25 miliar dolar Australia itu muncul di saat negara-negara di kawasan Asia Pasifik, seperti Indonesia, China, dan India juga mulai mengembangkan armada kapal selam di negara mereka. Menteri Pertahanan Joel Fitzgibbon mengemukakan kesepakatan umum menyebutkan bahwa kapal selam dapat memberikan kemampuan militer yang vital bagi Australia. Sejauh ini Australia memiliki sekitar 60 kapal, termasuk frigat, kapal selam, kapal patroli dan kapal pendukung. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008