Manokwari (ANTARA) - Belasan orang yang tergabung dalam rombongan Pemerintah Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat hilang kontak saat melakukan survei lokasi pembangunan tower Telkomsel di daerah pedalaman.
Tim Search and Rescue dari Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manokwari saat ini sedang melakukan pencarian korban yang berjumlah 11 orang tersebut
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Manokwari, George Leo Mercy Randang di Manokwari, Jumat, mengatakan, personilnya saat ini sudah menyusuri lokasi. Belum ada kabar dari lapangan karena terkendala masalah signal.
Berdasarkan laporan yang diterima, rombongan mengalami insiden dalam perjalanan. Mereka hendak meninjau lokasi rencana pembangunan tower Telkomsel di Kampung Atay Distrik/Kecamatan Manekar.
"Rombongan berangkat dengan berjalan kaki sejak 21 Mei dan hingga kini belum ada kabar. Kontak terakhir dengan pelapor dengan korban pada 22 Mei, lalu laporan masuk ke kami pada Kamis 23 Mei," kata Leo.
Setelah menerima laporan, George pun bergegas memberangkatkan personil saat itu juga dari Manokwari.
"Wilayah tersebut tidak bisa dijangkau dengan kendaraan. Satu-satunya cara yang kami lakukan dengan berjalan kaki menyusuri perjalanan untuk mendapatkan para korban," katanya.
Leo berupaya agar timnya segera menyelesaikan proses pencarian dengan menemukan korban dalam keadaan selamat.
Berdasarkan laporan yang masuk, lanjut George, insiden diduga terjadi pada koordinat 0°57'37.08" selatan, 133°26'42.36". Pencarian akan dilakukan di lokasi tersebut.
11 orang yang tergabung dalam rombongan tersebut yakni, Airo Hethararia, Oskar Rumbino, Herman, Yoseph Barai, Jonathan, Ferry, Agus, Burhanuddin, Yusup Yeblo, Hardi Senen, Bripka Denis Kapisa.
Selain Basarnas, unsur lain yang terlibat dalam tim SAR yakni satu personil TNI AL, tiga anggota Polsek empat anggota Pos Yonif TNI AS 762, Pemkab Tambrauw, serta masyarakat setempat.
"Selama proses pencarian, kondisi cuaca hujan ringan. Mudah-mudahan ini tidak menjadi kendala," pungkas Leo.
Pewarta: Toyiban
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019