Sumenep, Madura (ANTARA News) - Kelangkaan minyak tanah terus terjadi di wilayah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, dan para ibu rumah tangga mengaku tidak mendapatkan minyak tanah meski sudah mendatangi semua pengecer. Ny Muslihah (45), warga Perumahan Bangkal, Sumenep, Rabu, mengatakan ia sudah empat hari tidak mendapatkan minyak tanah, akibatnya untuk memasak harus memakai kayu bakar meski harganya juga mahal. Ia mengaku sudah berusaha mencari ke sejumlah pengecer di Desa Bangkal, bahkan sempat mendatangi pangkalan minyak tanah tapi semuanya kosong. "Saya tidak tahu kenapa minyak tanah menghilang di pasaran. Padahal, sebelumnya masih ada meski terbatas dan harganya dipatok Rp4.500 per liter," katanya. Kelangkakaan minyak tanah juga terjadi di Desa/Kecamatan Batuan, Batuputih, Batang-Batang, Gapura, Manding serta sejumlah daerha lainnya di wilayah selatan kota. Sementara, salah satu pengecer minyak tanah di Pasar Bangkal, Mustofah, mengaku tidak mendapatkan jatah minyak tanah selama satu pekan terakhir. "Biasanya saya mendapat jatah minyak tanah 2.500 liter dalam sepekan tapi saat ini tidak ada pengiriman," katanya. Hal serupa juga diakui pangkalan minyak tanah di Pamolokan Sumenep. Menurut Ali, dalam sepekan terakhir pendistribusian minyak tanah mengalami keterlambatan, biasanya dikirim setiap hari tapi saat ini hanya tiga kali, sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga. "Setiap kali dikirim sebanyak 5.000 liter, dan dalam sepekan awalnya lancar setiap hari" katanya. Ia mengaku tidak tahu kenapa minyak tanah jadi langka dipasaran, padahal jika hanya kebutuhan ibu rumah tangga tidak ada kelangkakan.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008