Jakarta (ANTARA News) - Meningkatnya debit air di pintu air Manggarai, Jakarta, mengakibatkan pemukiman penduduk di Kecamatan Kampung Melayu atau yang tinggal di sekitar bantaran kali Ciliwung mulai terendam banjir, Rabu pagi. "Luapan kali Ciliwung telah memasuki rumah warga di sejumlah lokasi seperti Bukit Duri, Kebon Baru, Kampung Pulo dan Bidara Cina," kata petugas jaga pintu air Manggarai, Muhammad Ibnu, kepada ANTARA News, di Jakarta. Ibnu memperoleh informasi dari warga yang bertempat tinggal bagian belakang Rumah Sakit Hermina Kampung Melayu bahwa banjir telah mencapai ketinggian sepinggang orang dewasa. "Tidak tertutup kemungkinan banjir akan meluas karena hingga kini Bogor masih diguyur gerimis, sementara di kota Depok dan Jakarta turun hujan cukup deras," kata Ibnu. Menurut catatan, pada pukul 06.00 WIB, ketinggian air di pintu air Manggarai mencapai 800 centimeter, atau melebihi ambang batas normal 750 centimeter. Saat yang sama, di pintu air Ciliwung, Depok, tercatat 190 centimeter mendekati batas normal 200 centimeter, sedangkan di bendungan Katulampa dilaporkan mencapai 80 centimeter. Ibnu menjelaskan, untuk mengantisipasi "banjir kiriman" dari Bogor dan Depok, sejak Selasa (1/1) malam pukul 22.00 WIB, pintu air yang mengalirkan arus kali Ciliwung ke kawasan Banjir Kanal Barat melalui pintu air Karet telah dibuka lebar. "Tidak mau mengambil risiko, pintu air yang bermuara di Muara Angke dibuka. Sedangkan pintu air yang mengarah ke kali Ciliwung, Kota dan bermuara di Gunung Sahari Ancol masih ditutup," katanya. Ibnu menuturkan, banjir yang pernah terjadi di Jakarta pada Februari 2007 atau setahun lalu, ketinggian air di pintu air Manggarai mencapai 1.090 centimeter. "Kita berharap hal itu tidak terulang," katanya. Menurut Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG), wilayah Jabodetabek pada Rabu (2/1) sejak pagi hingga sore akan turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang . Selain hujan yang merata terutama di semua bilangan Jakarta, maka angin kencang juga diperkirakan akan terjadi sejak pagi hingga malam hari.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008