Jakarta (ANTARA News) - Hujan dan gerimis yang terus mengguyur kota Bogor dan Depok sejak Selasa (1/1) hingga Rabu dinihari sekitar pukul 03:15 WIB mengkibatkan status siaga empat bagi kawasan bantaran kali yang rawan banjir kota Jakarta. "Sejumlah daerah rawan banjir seperti Kampung Melayu Cicilan, Kampung Pulo, Bidara Cina, atau bantaran kali yang dialiri Kali Ciliwung statusnya siaga empat banjir," kata petugas jaga Pintu Air Manggarai, Muhammad Ibnu, kepada ANTARA News, di Jakarta. Menurutnya, ketinggian permukaan air di pintu air Manggarai terus meningkat. Pada pukul 02:15 WIB debit air mencapai ketinggian 720 centimeter, meski masih di bawah batas normal 750 centimeter. Ibnu juga menginformasikan, ketinggian air di Bendungan Katulampa, Bogor mencapai 80 centimeter atau mencapai ambang batas normal, sedangkan pada pencatatan ketinggian air di Kali Ciliwung, Depok, ketinggian air 190 centimeter hampir mencapai batas normal 200 centimeter. "Meski masih sebagian besar pada batas normal, segala kemungkinan bisa terjadi karena di daerah hulu hujan dan gerimis masih turun," katanya. Ibnu mendapat informasi dari sejumlah warga Kebon Baru dan Bidaracina, genangan air mulai terjadi di sejumlah lokasi. Ia mengkhawatirkan jika permukaan air di Pintu Air Manggarai air terus meningkat dan genangan air makin tinggi makin meluas, maka statusnya akan ditingkatkan. "Warga juga telah mengantisipasi jika genangan air berubah menjadi banjir besar, dengan terus mencari tahu soal situasi terakhir soal "kiriman air" dari hulu," katanya tanpa merinci ketinggian genangan air yang terjadi di dua bantaran tersebut. Meski begitu, katanya, warga di bawah koordinasi masing-masing Ketua RT/RW di kawasan Kampung Melayu sudah melakukan persiapan mengatasi kalau-kalau banjir tiba. Pihak Satkorlak Provinsi DKI Jakarta pun, kata Ibnu, juga sudah bersiap-siap menangani dan menganggulangi dampak banjir jika memang terjadi.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008