Padang (ANTARA News) - Pemprov Sumbar secara bertahap mulai mengambil langsung sejumlah arsip sejarah dan perjuangan para pahlawan asal daerah itu yang telah lama tersimpan di perpustakaan negeri kincir angin Belanda.
"Secara bertahap kita telah menjemput arsip-arsip sejarah perjuangan para pahlawan Sumbar itu ke negeri Belanda dan menyimpannya sendiri pada pusat arsip di sini," kata Gubernur Sumbar, Gamawan Fauzi, di Padang, Selasa.
Pengambilan arsip tersebut didasari keinginan untuk melengkapi bukti-bukti sejarah perjuangan para pahlawan Sumbar yang telah lama tersimpan di negeri Belanda itu, seperti sejarah perang Paderi, serta data tentang jorong-jorong di Sumbar.
"Jangan sampai nanti generasi muda Sumbar justru tidak mengenal sejarah daerahnya sendiri karena arsipnya tidak bisa ditemukan," katanya dan menambahkan arsip tersebut bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Kepala Badan Arsip Daerah Sumbar, Eka Nuzla, menyebutkan selain menjemput ke negeri Belanda juga dilakukan penelusuran ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) di Jakarta.
"Kita telah mengagendakan penelusuran arsip Sumbar tersebut, dan tahun 2007 telah berhasil ditemukan tentang sejarah pada zaman VOC dan PDRI," katanya.
Eka Nuzla menyebutkan, satu bukti sejarah tentang PDRI yang ditemukan itu yakni tulisan tangan asli Jenderal Sudirman yang menyatakan bahwa tokoh PDRI Syafruddin Prawiranegara adalah pemimpin negeri ini karena pemimpin RI Soekarno-Hatta sedang ditawan Belanda.
Dia menyebutkan, tahun 2008 satu arsip yang diprioritaskan untuk dilengkapi yakni soal sejarah perang Paderi.
"Kita akan berusaha melengkapi arsip soal perang Paderi itu, karena kini ada yang menggugat soal kepahlawanan Tuanku Imam Bonjol," katanya.(*)