Tokyo (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mempertimbangkan untuk mengunjungi Iran pada awal pertengahan Juni, televisi nasional NHK melaporkan pada Jumat, sementara masyarakat internasional menyatakan keprihatinan akan ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat yang berkembang.
Berita tersebut tersiar sepekan setelah Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengunjungi Jepang dan bertemu Abe serta Menteri Luar Negeri Taro Kono.
Abe kemungkinan akan membahas lawatan tersebut dengan Presiden AS Donald Trump ketika preisiden itu mengunjungi Jepang mulai Sabtu dan keputusan akhir bergantung pada hasil-hasil pertemuan tersebut, kata NHK.
Belum pernah ada perdana menteri Jepang mengunjungi Iran sejak tahun 1978.
Dalam kunjungannya ke Jepang, Zarif mengatakan bahwa Iran berkomitmen atas kewajibannya berdasarkan perjanjian nuklir internasional kendati penarikan AS dari persetujuan itu. Ia mengatakan pemberlakuan lagi sanksi-sanksi oleh AS "tak dapat diterima".
Trump menarik AS dari perjanjian itu tahun lalu dan memberlakukan lagi sanksi-sanksi atas Iran, yang bertujuan melumpuhkan ekonominya dengan mengakhiri penjualan minyak mentahnya di pasar internasional. Jepang merupakan pembeli utama minyak Iran selama beberapa dekade sebelum sanksi-sanksi itu diterapkan.
Pemerintahan Trump juga memperingatkan persekongkolan-persekongkolan yang mungkin dilakukan Iran terhadap AS dan para sekutunya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Jepang, Korsel bicara dengan AS terkait sanksi atas Iran
Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019