Hongkong (ANTARA News) - Bintang tenis dunia Maria Sharapova dan Ana Ivanovic menyatakan di Hongkong, Selasa, tenis putri dunia bersih dari skandal. Isu mengenai pengaturan hasil pertandingan dan kecurigaan atas pola taruhan yang tidak biasa serta pemain yang ikut bertaruh telah lama menghantui olahraga itu. Legenda tenis Martina Navratilova, Senin lalu, mendukung upaya untuk menyingkirkan korupsi dan tenis tetapi ia mengakui bahwa pengaturan hasil pertandingan memang sulit dibuktikan. Komentar Navratilova itu muncul setelah penyelenggara Australia Terbuka bergerak untuk mencegah setiap perjudian ilegal atau pengaturan hasil pertandingan, termasuk kemungkinan memperkarakan secara pidana para pemain yang terlibat. Akan tetapi petenis putri peringkat keempat dunia Ivanovic dan peringkat kelima Sharapova, yang tengah berada di Hongkong untuk mengikuti JB Group Classic yang dimulai Rabu (2/1), mengatakan tur wanita bersih dari skandal. Ivanovic, petenis berusia 20 tahun finalis Prancis Terbuka tahun lalu, mengatakan ia belum pernah mendengar adanya kecurangan di tenis putri dan menambahkan, "Saya berharap akan tetap seperti itu." "Saya pikir sangat penting untuk...menjaganya tetap bersih dan murni dan semua hanya mengenai kompetisi dan tantangan. Saya pikir itulah yang seharusnya dan sudah seharusnya tetap seperti itu," paparnya. Sharapova, pemegang dua gelar Grand Slam, juga mengatakan tur WTA dalam keadaan baik. "Saya pikir adalah kepentingan pemain dan tur untuk menjaga olahraga sebersih mungkin," ujar petenis Rusia itu. "Sungguh tidak mengenakkan anda mendengar hal seperti itu. Anda tidak yakin apakah itu benar karena kadang hanya gosip. Jadi jika tidak ada fakta nyata maka itu akan tetap menjadi gosip," tambahnya. Isu korupsi telah menggelayuti dunia tenis selama beberapa bulan terakhir. Petenis Rusia peringkat keempat dunia Nikolay Davydenko diperiksa setelah ada taruhan yang tidak wajar dalam pertandingan yang dimainkannya di Polandia pada Agustus lalu. Ia menyangkal terlibat dalam skandal itu. Baru-baru ini ATP menghukum petenis Italia Potito Starace dan Daniele Bracciali karena bertaruh sehingga mereka tidak bisa tampil pada Australia Terbuka bulan ini. Saat mengumumkan vonis tersebut, ATP, badan pengelola tenis putra dunia, memperingatkan akan menghukum pemain dan staf pendukung mereka jika terbukti bertaruh pada pertandingan tenis, demikian AFP.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008