Kita tak usah berpikir menang atau kalah tapi bagaimana kita bisa menjaga poin demi poin sehingga permainan itu tidak cuma ketat tapi pada saat permainan itu siapa tau (membuat kejutan).

Nanning, China (ANTARA) -
Usai mengalahkan Taiwan di laga perempat final yang ketat pada Jumat, Indonesia akan menghadapi unggulan pertama, Jepang, di semifinal Piala Sudirman 2019 di Nanning, China.

"Secara keseluruhan atlet memang sudah berusaha, tapi untuk ganda putra dan ganda putri mereka luar biasa penampilannya. Mereka memang tahu jika mereka adalah pagarnya kita, andalan kita," ungkap Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PBSI Susy Susanti di Nanning, China.

Di partai pembuka ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo membuka keunggulan 1-0 bagi Indonesia dengan mengalahkan ganda putra Taiwan Lee Yang/Wang Chi-Lin dua gim 21-17 21-17.

Namun, setelah itu Indonesia menderita kekalahan di dua partai selanjutnya ketika Gregoria Mariska Tunjung kalah di tangan peringkat satu dunia Tai Tzu Ying 16-21, 14-21, kemudian Jonathan Christie, yang tampil di bawah perfoma, takluk 11-21 13-21 atas tunggal putra Taiwan Chou Tien Chen.

Walaupun sempat tertinggal 1-2, kekompakan dan kebersamaan tim mampu membawa timnas Indonesia memenangi dua partai terakhir melawan Taiwan itu.

"Pada saat pengarahan kami arahkan pada semua tim bahwa kita harus kompak. Kita harus bantu dan dukung semua pemain yang ada di lapangan," ungkap peraih medali emas Olimpiade 1992 itu.

Skuat timnas bulu tangkis Indonesia pun tampak bersorak sorai dan memberi semangat rekannya dari box pemain di pinggir lapangan.

Susi pun tak menyangkal jika tunggal putri dan tunggal putra Indonesia tampil di bawah performa.


Baca juga:Gregoria tumbang, Indonesia imbang 1-1 dengan Taiwan


Gregoria masih bisa memberikan perlawanan kepada peringkat satu Taiwan, namun harus lebih bermain aman dan lebih berani menahan lawan. "Jorji harus lebih siap lagi, lebih siap capek. Satu poin itu sayang, jangan gampang untuk buang bola."

"Memang secara kelas Jorji kalah, tapi paling tidak dia bisa lebih maksimal. Kalau melihat dari permainan, Jorji banyak menekan lawan juga, sebetulnya tidak kalah secara teknis. Hanya banyak kesalahan, itu yang harus diperbaiki untuk ke depannya," kata Susi.

Menghadapi tunggal putri peringkat 1 dunia itu, Gregoria tampak gugup ketika diberi bola-bola backhand menyilang di depan net yang membuat dia kehilangan sejumlah poin.

Gregoria mengaku kurang puas dengan penampilannya kali ini namun juga merasa termotivasi.

"Ini jadi motivasi karena (peringkat) saya masih jauh dari lawan. Target saya kalau kalah paling tidak saya bisa ambil satu gim dari dia." ungkap Gregoria.

Kemudian Jonathan Christie kali ini tampil di bawah performa setelah tak bisa keluar dari tekanan menghadapi Chou Tien Chen, yang kali ini bermain lebih baik dari lima kali pertemuan terakhir mereka.

"Jujur saya bermain di bawah tekanan dan tak bisa keluar dari tekanan itu. Dia bermain menekan dan tidak memberi saya ruang untuk bisa melawan balik," ungkap Jonatan Christie usai laga.

"Saya tak bisa menahan balik. Di sini saat bola masih baru itu bola sangat cepat, namun setelah 4-5 pukulan bola lebih lambat."

"Di gim terakhir saya bisa menemukan tempo permainan tapi dia sering mengganti bola sebagai salah satu taktiknya." kata Jojo menjelaskan.


Baca juga:Bermain tertekan, Jojo tak berdaya melawan Chou Tien Chen


Susy berharap sektor tunggal di pertandingan selanjutnya, partai semifinal melawan Jepang, bisa mengejutkan dan mencuri poin.

"Kita tak usah berpikir menang atau kalah tapi bagaimana kita bisa menjaga poin demi poin sehingga permainan itu tidak cuma ketat tapi pada saat permainan itu siapa tau (membuat kejutan)."

"Walau pun di atas kertas lawan lebih unggul, tak ada yang tak mungkin dalam pertandingan ini karena unggulan-unggulan juga bisa kalah. Hal itu yang mungkin menjadi evaluasi pembelajaran supaya ke depannya bisa lebih baik," pungkas Susy.

Laga semifinal Indonesia dan Jepang, yang menumbangkan Malaysia 3-0 di perempat final, akan berlangsung pada Sabtu.


Baca juga:Indonesia melaju ke semifinal Piala Sudirman 2019

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019