Ngawi (ANTARA News) - Akibat banjir susulan yang melanda Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, sejak Senin (31/12/07) hingga Selasa jalur transportasi darat Ngawi-Solo masih terjadi kemacetan panjang. Salah seorang pengemudi truk tujuan Solo, Suminto (45), Selasa, di Ngawi, mengatakan bahwa arus lalu lintas di Jalur Ngawi-Solo yang sebelumnya bisa kini kembali berjalan merambat. "Jalur ini macet, kendaraan bisa lewat, tapi merambat," katanya. Selain itu, di jalur Ngawi-Solo hingga saat ini juga masih diberlakukan sistem buka tutup sehingga arus kendaraan kembali macet hingga puluhan kilometer yaitu mulai dari keluar Ngawi hingga Mantingan. Menurut dia, jalan utama di jalur Ngawi-Solo yang masih tergenangi air hingga saat ini berada di Desa Ngrancang, Kecamatan Mantingan. Sementara itu, Koordinator Satuan Koordinasi dan Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Kabupaten Ngawi, Muhammad Sodik Tri, bahwa mengatakan ketinggian air di Kecamatan Mantingan belum sepenuhnya surut. "Bahkan, di belakang Kecamatan Mantingan ketinggian air mencapai satu meter," katanya. Menurut dia, genangan air yang sebelumnya surut kini di kecamatan tersebut kini naik kembali. Banjir susulan tersebut terjadi sejak Senin pagi lalu, hingga kini masih belum sepenuhnya surut. Sebanyak empat desa di Kecamatan Mantingan kembali terendam banjir setinggi 50-60 meter berada di Desa Mantingan, Gadung, Kledok, Ngrancang, dan Precet. Banjir susulan tersebut, kata dia, terjadi akibat dari pintu air di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jateng dibuka sehingga sungai Bengawan Solo kembali meluap dan banjir susulanpun terjadi di dua kecamatan tersebut. Selain itu, warga dilaporkan kembali mengungsi ke sanak kerabat dan lokasi yang dirasa aman. Mereka khawatir banjir kedua ini akan sama besar seperti banjir yang terjadi sebelumnya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008