Manila (ANTARA News) - Lebih dari 220 orang mengalami cedera pada saat merayakan malam pergantian tahun di Filipina namun jumlah tersebut menurun lebih dari 50 persen dibandingkan dengan jumlah korban tahun lalu, pihak aparat keamanan Filipina mengatakan Selasa.
Direktur Jendral Avelino Razon kepala kepolisian mengatakan sebanyak 226 orang mengalami cedera akibat ledakan petasan dan kembang api dan letusan senjata api pada malam 31 Desember 2007.
Jumlah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang tercatat pada tahun 2006, 518 orang dan 1.297 di tahun sebelumnya 2005.
"Secara umum malam pergantian tahun berjalan dengan aman dan tertib walaupun masih ada korban cedra akibat kembang api dan lai-lainnya yang berhubungan dengan perayaan malam tahun baru<` katanya menambahkan.
Razon mengatakan 10 orang terluka akibat peluru nyasar, pada tahun 2006 satu orang meninggal dan 39 terluka akibat hal yang sama.
Dia mengatakan pihaknya akan mencari dan memburu para pelaku peluru nyasar.
Sebelumnya pemerintah telah mengingatkan bahwa aparat keamanan, baik personil militer ataupun kepolisian akan dipecat apabila mereka melakukan penembakan ke udara pada saat melayakan malam tahun baru.
Dari 21 Desember 2007 hingga 1 Januari 2008 rumah sakit di seluruh wilayah Filipina telah merawat sebanyak 446 orang yang mengalami cedera akibat aneka kembang api yang sebagian terpaksa kehilahan salah satu anggota tubuhnya dan bahkan nyaris kehilangan nyawa," kata Razon lagi.
"Kami melihat adanya penurunan dari jumlah korban cedera dari malam tahun baru kali ini dan kami ingin menekankan kepada masyarakat luas bahwa kita dapat merayakan datangnya tahun baru tanpa harus kehilangan anggota tubuh kita apalagi nyawa."
Menurutnya pihak rumah sakit akan terus siaga hingga 3 Januari dimana perayaan menyambut datangnya tahun baru di Fiilipina biasanya diperpanjang hingga akhir pekan mendatang.
Pada setiap malam tahun baru rakyat Filipina memasang kembang api dan sejenisnya karena adanya kepercayaan bunyi-bunyi yang keras dapat mengusir roh-roh jahat dan hal itu akan membawa keberuntungan bagi semua orang untuk sepanjang tahun yang baru. Sebagian juga menembakkan senjatra api keudara pada tengah malam, tepat saat tahun baru datang, demikian DPA.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008