Ngawi (ANTARA News) - Meski banjir di sejumlah kawasan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur berangsur surut, namun Kecamatan Pitu dan Kecamatan Mantingan sejak Senin (31/12/07) hingga Selasa (1/1/08) ini masih digenangi air setinggi 50-60 cm. Koordinator Satuan Koordinasi dan Pelaksana (Satkorlak) Penanggulangan Bencana Alam (PBA) Kabupaten Ngawi, Muhammad Sodik Tri, Selasa, di Ngawi, mengemukakan, ketinggian air di Kecamatan Mantingan dan Kecamatan Pitu belum sepenuhnya surut. "Bahkan di belakang kantor Kecamatan Mantingan ketinggian air mencapai satu meter," katanya. Menurut dia, genangan air yang sebelumnya surut kini di dua kecamatan tersebut naik kembali. Banjir susulan tersebut, terjadi sejak Senin pagi lalu, hingga kini masih belum sepenuhnya surut. Sebanyak empat desa di Kecamatan Mantingan kembali terendam banjir setinggi 50-60 cm berada di Desa Mantingan, Gadung, Kledok, Ngrancang, dan Precet. Sedangkan di Kecamatan Pitu terdapat enam desa yang terendam banjir. Banjir susulan tersebut, kata dia, terjadi akibat dari pintu air di Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, Jateng dibuka, sehingga sungai Bengawan Solo kembali meluap dan banjir susulanpun terjadi di dua kecamatan tersebut. Selain itu, akibat banjir susulan ini, warga dilaporkan kembali mengungsi ke sanak kerabat dan lokasi yang dirasa aman. Mereka khawatir, banjir kedua ini akan sama besar seperti banjir yang terjadi sebelumnya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008