Nairobi (ANTARA News) - Sedikitnya 120 orang tewas dalam kekerasan sejak aksi-aksi protes meletus di seluruh Kenya setelah Presiden Mwai Kibaki yang disengketakan terpilih kembali, kata Palang Merah Kenya di sini Selasa.
"Jumlah korban yang telah kami dapat sejauh ini mencapai 120 orang, tapi semalam kami tak bisa memperbarui dengan data terbaru," kata Sekretaris Umum Palang Merah Kenya, Abbas Guled kepada Reuters.
Dia mengatakan, organisasinya menghitung jumlah korban dari informasi yang diberikan para saksi-mata dan kamar mayat.
Jumlah korban tampaknya hampir pasti terus meningkat karena aksi kerusuhan tersebut berlanjut hingga semalam. Aksi kekerasan itu mulai meletus hari Minggu.
Banyak di antara korban tewas karena luka tembak, yang memicu tuduhan-tuduhan dari para aktivis kanan dan pihak oposisi, bahwa Kibaki telah membawa kemunduran bagi Kenya, karena secara tradisional Kenya adalah salah satu dari negara yang paling stabil di Afrika Timur.
Mereka menduga, Kibaki akan menjadikan dirinya sebagai polisi negara," demikian Reuters.(*)