Serang, Banten (ANTARA) - Perum Bulog memastikan stok beras secara nasional menjelang Lebaran sudah sangat mencukupi.
"Bulog dalam menghadapi puasa dan untuk Lebaran nanti, kami merasa stok beras sudah sangat mencukupi," ujar Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Arjun Ansol Siregar di Serang, Banten, Jumat.
Arjun menjelaskan bahwa stok beras secara nasional saat ini mencapai lebih dari 2,2 juta ton.
"Stok beras yang dikuasai bulog itu lebih dari 2,2 juta ton, dan ini tersebar merata di gudang-gudang seluruh indonesia," katanya.
Selain beras, Bulog juga menguasai beberapa komoditas lainnya seperti gula, minyak goreng, terigu dan daging sapi.
"Dalam persiapan menghadapi Lebaran juga yang berjalan pada puasa ini, Bulog tentunya sudah menyiapkan stok cukup yang berkaitan dengan komoditas-komoditas yang dikelola," ujar Arjun.
Stok-stok komoditas yang dimiliki oleh pihak tersebut, menurut dia, tersebar merata di seluruh Indonesia.
Sebelumnya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa stok cadangan beras untuk kebutuhan pangan nasional terbilang aman dan mencukupi sampai delapan bulan ke depan.
Menteri Amran merinci stok beras tersebut terdiri dari stok beras yang ada di gudang Bulog mencapai 2,2 juta ton ditambah dengan stok beras sebesar 8 juta sampai 9 juta ton beras tersebar di rumah tangga (produsen padi dan konsumen), pedagang, penggilingan, hotel dan restoran katering.
Amran menambahkan bahwa stok beras juga berasal dari tanaman padi "standing crop" dengan total proyeksi 3,88 juta hektare (ha) dengan produktivitas 5,29 ton per ha. Artinya, ada 20 juta ton lebih gabah kering giling (gkg) atau setara dengan 10 juta ton beras.
Dari hasil perhitungan tersebut, Amran mengatakan bahwa total stok cadangan beras bisa mencapai 20 juta ton. Jika konsumsi beras masyarakat Indonesia 2,5 juta ton per bulan, stok tersebut mampu memenuhi hingga delapan bulan ke depan.
Baca juga: Komisi VI DPR pantau pasokan bahan pokok menjelang Lebaran
Baca juga: DPR dorong realisasi penugasan Bulog impor bawang putih
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019