Apa pun bisa terjadi karena ini pertandingan beregu

Nanning, China (ANTARA) - Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengembalikan harapan bagi timnas bulu tangkis Indonesia setelah menyamakan kedudukan 2-2 atas Taiwan di babak perempat-final Piala Sudirman 2019 di Nanning, China, Jumat.

Greysia/Apriyani (5) tampil percaya diri meladeni ganda putri Taiwan Pai Yu Po/Wu Ti Jung peringkat 61 dalam dua gim 21-13 21-7 selama 35 menit.

Pertahanan pasangan Taiwan tak bisa menandingi kecepatan dan kekuatan pasangan Indonesia. Greysia dan Apriyani melancarkan serangan smash bertubi-tubi untuk menjebol ganda putri yang baru mereka temui untuk pertama kalinya itu di lapangan.

Wu Ti Jung/Pai Yu Po beberapa kali membuat kesalahan dan tidak bisa mengembalikan bola-bola cepat dari pasangan Indonesia yang membuat mereka kehilangan banyak angka.

"Kita masuk ke lapangan dengan semangat yang tak mau terpengaruh keunggulan lawan. Kami lampiaskan energi kami di lapangan," ungkap Greysia usai laga.

Greysia/Apriyani sadar jika lawan mereka berada di peringkat yang lebih rendah namun tak mau gegabah di partai yang menentukan itu.

"Kami harus tetap lawan karena apa pun bisa terjadi karena ini pertandingan beregu."

"Kami tetap menyerang dari awal tapi kami tidak mau buru-buru matikan lawan," kata Apriyani soal kunci kemenangannya hari ini.

Sebelumnya, di partai pembuka ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo membuka keunggulan 1-0 bagi Indonesia dengan mengalahkan ganda putra Taiwan Lee Yang/Wang Chi-Lin dua gim 21-17 21-17.

Kemudian di partai kedua Gregoria Mariska Tunjung kalah di tangan peringkat satu Tai Tzu Ying 16-21, 14-21.

Di partai ketiga, Jonathan Christie tampil di bawah perfoma dan takluk 11-21 13-21 atas tunggal putra Taiwan Chou Tien Chen.

Baca juga: Bermain lepas jadi kunci Greysia di Piala Sudirman

Baca juga: Piala Sudirman 2019, Greysia/Apriyani yakin tampil prima

Baca juga: Bermain tertekan, Jojo tak berdaya melawan Chou Tien Chen

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019