Nanning, China (ANTARA) - Indonesia tertinggal 1-2 dari Taiwan setelah tunggal putra Indonesia Jonatan Christie (Jojo) tak berdaya melawan Chou Tien Chen di babak perempat-final Piala Sudirman 2019 di Nanning, China, Jumat.
Jojo yang merupakan pemain peringkat 8 dunia ini tampil di bawah performa dan takluk 11-21, 13-21 dalam pertandingan selama 35 menit di Guangxi Sports Center Gymnasium itu.
Chou Tien Chen langsung tancap gas di awal gim pertama, sementara Jojo terjebak dengan perhitungan bola yang kurang cermat serta bola-bola tanggung yang menyebabkan dia kehilangan poin-poin berharga.
"Jujur saya bermain di bawah tekanan dan tak bisa keluar dari tekanan itu. Dia bermain menekan dan tidak memberi saya ruang untuk bisa melawan balik," ungkap Jonatan Christie usai laga.
Di gim kedua, Jojo, yang turun untuk pertama kali di turnamen itu, seakan demam panggung dan terjebak permainan Chou Tien Chen yang memaksanya memberi bola-bola tanggung di depan net. Memiliki posisi menguntungkan, tunggal putra Taiwan itu langsung menyambar bola dan meraih sejumlah poin dengan mudah.
Lagi-lagi kesalahan dalam perhitungan bola membuat Jojo kehilangan poin ketika Chou Tien Chen mendapat match point dan mengunci gim untuk kemenangan Taiwan.
"Di awal gim kedua dia sempat hilang permainan tapi tidak perlu waktu lama untuk kembali."
"Saya tak bisa menahan balik. Di sini saat bola masih baru itu bola sangat cepat, namun setelah 4-5 pukulan bola lebih lambat."
"Di gim terakhir saya bisa menemukan tempo permainan tapi dia sering mengganti bola sebagai salah satu taktiknya." kata Jojo menjelaskan.
Sebelumnya, di partai pembuka ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo membuka keunggulan 1-0 bagi Indonesia dengan mengalahkan ganda putra Taiwan Lee Yang/Wang Chi-Lin dua gim 21-17, 21-17.
Kemudian di partai kedua Gregoria Mariska Tunjung kalah di tangan peringkat satu Tai Tzu Ying 16-21, 14-21.
Baca juga: Gregoria tumbang, Indonesia imbang 1-1 dengan Taiwan
Baca juga: Kevin/Marcus buka keunggulan Indonesia atas Taiwan
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019