"Saat ini relawan PMI terus melalukan pelayanan pada fase pemulihan di lokasi bencana tsunami, terutama antisipasi penyebaran penyakit malaria serta mengenai promosi kesehatan kepada para korban bencana,’’ kata Koordinator Lapangan Operasi PMI Provinsi Lampung Sumiyanto, Kamis.
Menurutnya, salah satu yang menjadi perhatian adalah adanya potensi penyebaran penyakit malaria di lokasi terdampak yang menjadi permukiman warga terlebih lokasinya cukup potensial karena berada di pulau yang berada di pesisir pantai.
Oleh karena itu, diperlukan langkah antisipasi dalam menghadapi penyebaran penyakit tersebut. Harapannya upaya pencegahan ini dapat efektif dalam menekan penyebaran penyakit.
Selain promosi kesehatan, relawan PMI juga melalukan promosi kebersihan serta melaksanakan edukasi dan tata cara penggunaan dan kegunaan kelambu untuk kelompok rentan di masyarakat di lokasi endemik.
Sementara, petugas promosi kesehatan PMI Lampung Selatan Reni Angraeni menambahkan masyarakat terdampak bencana tsunami yang berada di Pulau Sebesi ini sangat rentan terhadap penyakit malaria terlebih lokasi mereka berada di pesisir pantai.
Pascabencana ini warga dalam kondisi tidak normal sehingga sangat rentan terhadap penyakit. Pihaknya di sini belajar bersama masyarakat dan melakukan edukasi agar warga dapat memahami pentingnya pencegahan penyakit dan pentingnya penggunaan kelambu untuk mencegah malaria.
Penyaluran kelambu dilakukan untuk pencegahan penyebaran penyakit akibat gigitan nyamuk Anopheles. Walaupun kelambu ini barang yang sederhana namun cukup bermanfaat untuk pencegahan.
Salah seorang warga penerima bantuan kelambu Arsinah (36) yang tinggal di Kampung Gubug Seng merasa senang dengan adanya batuan kelambu ini.
"Tidak sedikit warga di lingkungan kami tertular malaria dan sudah dirawat, makanya kami khawatir akan penyakit ini,’’ katanya.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019