Bandung (ANTARA News) - Sebanyak 18 anggota di Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) yang terbukti melakukan berbagai pelanggaran disiplin dan melakukan tindak pidana umum selama tahun 2007 dipecat, bahkan 15 orang diantaranya dipecat secara tidak hormat. Menurut Kapolda Jabar, Irjen Pol Sunarko DA, kepada pers di Bandung, Minggu, jumlah anggota polri yang melakukan berbagai pelanggaran selama tahun 2007 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun 2006 jumlah pelaku pelanggaran mencapai 805 orang sedangkan tahun 2007 hanya 786 orang. "Anggota yang melanggar jelas ada sanksinya, dari mulai penundaan kenaikan pangkat, penurunan pangkat, hingga pemecatan tidak dengan hormat," kata Kapolda. Dikatakannya, pada tahun 2006 anggota yang melanggar disiplin sebanyak 756 orang, melakukan tindak pidana umum 26 orang dan yang melakukan pelanggaran lainnya sebanyak 23 orang. Pada tahun 2007 yang melanggar disiplin sebanyak 735 orang, melakukan tindak pidana umum 30 orang dan melakukan berbagai pelanggaran lainnya 21 orang. Dilihat dari segi kepangkatannya, kata Kapolda, yang banyak melanggar pada tahun 2007 ini adalah dari golongan Bintara sebanyak 643 orang, PNS 12 orang, Tamtama 3 orang, Perwira Pertama (Pama) 108 orang, Perwira Menengah (Pamen) 20 orang. Menurut dia, pihaknya tidak hanya menjatuhkan sanksi kepada anggotanya yang melanggar, melainkan juga memberikan penghargaan kepada anggota yang berprestasi. Selama tanun 2007 anggota yang berprestasi dan naik pangkat sebanyak 3.386 terdiri dari golongan perwira sebanyak 283 orang, Bintara 3.102 orang dan Tamtama satu orang. Selain itu, ia mengemukakan, yang mendapat penghargaan khusus sejumlah 511 orang, dan yang alih golongan dari Tamtama ke Bintara 31 orang, serta dari Bintara ke perwira pertama sebanyak 25 orang. Ia menambahkan, pihaknya tidak segan-segan memberikan tindakan tegas dalam menegakan supremasi hukum baik keluar maupun ke dalam organisasi Polri."Siapapun yang melanggar akan ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku secara objektif dan tidak diskriminatif," ujar jenderal bintang dua itu. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007