Wamena (ANTARA) - Aparat Kepolisian Resor Jayawijaya, Papua belum ditarik dari lokasi penempatan untuk melindungi sejumlah objek vital guna mengantisipasi konflik setelah pemilu 17 April lalu.
Kapolres Jayawijaya AKBP Tonny Ananda Swadaya, di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Kamis, mengatakan masih ada caleg yang belum puas sehingga bisa menggerakkan massa untuk merusak objek-objek vital tersebut.
Sejumlah fasilitas umum yang juga dijaga adalah kantor KPU, kantor DPRD, kantor PLN, Telkomsel, termasuk kediaman bupati dan wakil bupati Jayawijaya.
"Kami melakukan pengamanan sampai mendapat laporan dari intelijen jika suasana sudah aman dan kondusif, barulah anggota yang melakukan pengamanan objek vital ditarik kembali," katanya.
Ia memastikan sejauh ini tidak ada pergerakan massa seperti yang terjadi di luar Jayawijaya.
"Kami masih siaga, apakah keputusan KPU terkait hasil pemilu kemarin diterima atau tidak oleh calon, sehingga pengamanan masih terus dilakukan," katanya lagi.
Berdasarkan informasi intelijen yang diterima, menurut Ananda, sejumlah caleg yang kemarin bertarung belum siap kalah walau telah menandatangani pernyataan sikap untuk siap kalah dan menang.
"Kebanyakan mereka berdemo di KPU untuk meminta KPU mengembalikan suara, namun telah dilakukan pleno di tingkat TPS, distrik dan kabupaten, sehingga jika tidak puas maka silakan menempuh jalur hukum," katanya pula.
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019