Kupang, (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menilai pemerintahan sekarang "kurang bunyi" dalam kaitan dengan korupsi, karena masih menggunakan pola tebang pilih dalam memberantasnya.
"Banyak koruptor yang berkeliaran saat ini tetapi tidak pernah disentuh oleh KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Pemerintahan sekarang seperti `kurang bunyi` karena masih tebang pilih dalam memberantas korupsi di negeri ini," kata mantan Presiden RI ke-5 itu di Kupang, Jumat.
Calon presiden dari PDI Perjuangan mengemukakan hal tersebut usai makan siang bersama semua lapisan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) di aula rumah jabatan Gubernur NTT yang dihadiri pula Gubernur NTT yang juga Ketua DPD PDIP NTT, Frans Lebu Raya serta Sekjen DPD PDIP, Pramono Anung.
Megawati yang juga mantan Wakil Presiden semasa pemerintahan Presiden KH Abdurrahman "Gus Dur" Wahid itu mengatakan, masih banyak orang di Indonesia yang harus diperiksa oleh KPK terkait dengan kasus korupsi.
"Tetapi, orang-orang ini tidak pernah disentuh KPK," kata Megawati dalam nada tinggi yang kemudian menegaskan bahwa pada saatnya nanti, ia akan umumkan siapa-siapa orang itu ke publik terkait dengan kasus korupsi.
"Belum saatnya untuk saya umumkan sekarang ke publik terkait dengan orang-orang yang tidak tersentuh KPK itu. Rasanya belum terlalu tepat jika saya umumkan sekarang," katanya menambahkan.
Ia mengungkapkan, pada era pemerintahan sekarang, banyak pimpinan proyek (pimpro) yang ada di unit-unit pemerintah sangat ketakutan dengan KPK, karena hampir setiap saat selalu ditanyakan soal penggunaan keuangan negara.
"Kalau begini modelnya, bagaimana mungkin proyek pembangunan dalam pemerintahan bisa berjalan dengan baik? Pimpro-pimpro pada ketakutan dan memilih untuk melepas jabatan tersebut, karena merasa sudah tidak nyaman lagi untuk bekerja," ujarnya.
Menurut dia, ada sejumlah pimpro yang datang menghadapnya menceriterakan masalah tersebut soal manuver KPK dalam memberantas korupsi.
"Karena itulah, saya menilai pemerintahan sekarang masih tebang pilih dalam memberantas korupsi, karena membiarkan banyak koruptor yang berkeliaran dan tak pernah tersentuh oleh KPK," katanya disambut tepuk tangan para hadirin.(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009