Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat menembus level 6.000 karena kondusifnya ibukota Jakarta setelah dilanda aksi demo yang menolak hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU).

IHSG ditutup menguat 93,06 poin atau 1,57 persen ke posisi 6.032,7. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 22,22 poin atau 2,41 persen menjadi 943,96.

"Menguatnya IHSG ditopang sentimen domestik yaitu demo 22 mei yang berjalan kondusif, tidak seperti sebelumnya yang ricuh," kata analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta, Kamis.

Sementara itu dari eksternal, lanjut Mino, sentimennya masih sama yaitu terkait perang dagang antara Amerika Serikat dan China namun tidak terlalu berpengaruh terhadap IHSG.

Dibuka menguat, IHSG nyaman berada di zona hijau hingga penutupan bursa saham.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual asing bersih atau "net foreign sell" sebesar Rp546,25 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 413.964 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 13,51 miliar lembar saham senilai Rp8,4 triliun. Sebanyak 294 saham naik, 135 saham menurun, dan 116 saham tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia antara lain indeks Nikkei melemah 132,23 poin (0,62 persen) ke 21.151,14, indeks Hang Seng melemah 438,81 poin (1,58 persen) ke 27.267,13, dan indeks Straits Times melemah 22,42 poin (0,7 persen) ke posisi 3.160,72.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019