Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) mengerahkan satu Kapal Perang RI (KRI) jenis penyapu ranjau, KRI Pulau Rusa-7256, untuk mencari dan menemukan pesawat Nomad 833 yang jatuh di perairan Ujung Karang, Sabang, Nanggroe Aceh Darussalam, Minggu. "Untuk sementara, kami mengunakan kapal penyapu rajau KRI Pulau Rusa yang bisa mendeteksi logam untuk mencari bangkai pesawat Nomad," kata Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL, Laksamana Pertama Iskandar Sitompul, kepada ANTARA News di Jakarta. Ia mengatakan, pesawat Nomad yang dipiloti Letnan Satu Eri Sambudi lepas landas dari Pangkalan Udara Angkatan Laut (Lanudal) Sabang sekitar pukul 11.10 WIB menuju Medan (Sumatera Utara) untuk melakukan patroli maritim rutin. Setelah 15 menit berada di udara, pilot mengabarkan kepada petugas menara Lanudal Sabang bahwa pesawat akan kembali ke Sabang karena salah satu mesin pesawat mati dan cuaca buruk. Dalam perjalanan kembali ke Sabang, menurut Iskandar, 200 meter dari bibir pantai Sabang, pesawat terpaksa mendarat darurat di atas air (beaching), dan terjadi benturan yang sangat keras yang mengakibatkan empat orang dari tujuh awak pesawat terlempar ke luar. "Dari empat orang yang ditemukan tersebut, dua selamat dan dua lainnya meninggal dunia, sedangkan tiga awak lainnya masih hilang," ujarnya. Dua orang yang ditemukan meninggal dunia adalah Serma Yudi Sumbakwan dan PNS Trianda, sedangkan dua orang yang selamat adalah Serka Slamet Agustono dan KLK Agus Riyadi. "Seluruhnya akan dievakuasi ke Medan," katanya. Sementara itu, tiga orang yang masih hilang adalah Komandan Lanudal Sabang, Mayor Laut Suwito, Kapten Pilot Lettu Eri Sambudi dan Co-Pilot Letda Aris Pitoyo. "Selain tiga jenazah tersebut, bangkai pesawat juga masih belum ditemukan, makanya kita kerahkan KRI penyapu ranjau," ujar Iskandar. Untuk mencari korban hilang dan bangkai, ia mengemukakan, pesawat TNI AL mengerahkan tiga KRI, yakni KRI Teluk Celukan Bawang-532, KRI Sugalu 857 dan KRI Pulau Rusa, dengan fokus mencari dan menemukan (Search and Rescue/SAR) di lokasi jatuhnya pesawat, yakni sebelah timur Pulau We, Sabang hingga radius lima kilometer. "SAR akan dilakukan selama satu pekan dengan bantuan TIM SAR dari Gugus Tempur Laut Wilayah Barat (Guspurlabar) TNI AL, Polri dan masyarakat setempat," katanya. Iskandar menambahkan, pesawat Nomad 833 dalam kondisi laik terbang, dan masih memiliki 58 jam terbang. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007