Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat yang menjadi korban bencana banjir dan longsor di Jawa Tengah dan Jawa Timur sangat mengharapkan kesediaan Ketua Umum DPP PDIP Megawati untuk menjenguk para korban banjir agar derita yang mereka alami sedikit berkurang. "Saat kita memberi bantuan kemanusiaan, masyarakat setempat yang menjadi korban bencana itu mengungkapkan bahwa kalau bisa ibu (Megawati) muncul untuk meninjau mereka," kata Sarwono, Koordinator Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) PDI Perjuangan Jawa Tengah saat dihubungi di Jakarta, Minggu. Namun, katanya lagi, kerinduan masyarakat Jawa Tengah yang menjadi korban banjir sedikit terobati setelah putri Megawati, Puan Maharani, beberapa hari lalu ikut turun ke lapangan mendistribusikan bantuan kemanusiaan di Kabupaten Grobogan, Jateng. "Kehadiran Puan itu setidaknya sudah bisa menentramkan hati para kader dan juga korban," ujarnya. Sejak awal terjadinya bencana banjir di sejumlah wilayah di Jateng, Megawati dan juga DPP PDIP telah menyalurkan sedikitnya 6 ton beras dan ratusan dus mie instant untuk korban banjir di enam kabupaten di Jateng, yakni di Wonogiri, Karang Anyar, Sragen, Blora, Grobogan dan Kudus. Semua bantuan kemanusiaan itu, kata Sarwono, telah didistribusikan secara merata. Selain bahan pangan, Baguna PDIP juga mengerahkan tim medis yang bergerak dari satu daerah bencana ke daerah lainnya nonstop sejak awal banjir melanda pekan lalu. Hal serupa juga dilakukan Baguna PDIP Jatim yang sejak awal bencana telah diinstruksikan Megawati segera bergerak membantu rakyat yang menjadi korban bencana tersebut sesuai kemampuan masing-masing. "Kemarin kami di Jombang, hari ini di Ngawi, besok tugas di Magetan dan lusa di Ponorogo serta Bojonegoro," ujar Sri Rahayu, Koordinator Baguna DPD PDIP Jatim. Dikemukakannya bahwa saat ini Baguna Jatim lebih fokus pada penanganan pasca bencana berupa bantuan medis dan kebutuhan pokok para korban bencana. Sebelumnya pada saat awal terjadinya bencana banjir, upaya bantuan kemanusiaan yang dikerahkan Baguna adalah mengevakuasi mereka yang menjadi korban. Setelah itu upaya bantuan beralih pada mendistribusikan berbagai bantuan kemanusiaan serta pelayanan medis. Sri Rahayu mengatakan, upaya Baguna Jatim untuk para korban bencana itu juga meliputi bantuan rehabilitasi yang dikoordinasikan dengan DPC-DPC PDIP di masing-masing kabupaten yang terlanda banjir. "Untuk penanganan bantuan pada korban bencana kali ini memang dibutuhkan tenaga ekstra karena cakupan banjir yang luas serta bersamaan waktunya. Sementara dulu-dulu hanya sporadis saja," ujarnya. Senada dengan Sarwono, Sri Rahayu juga mengungkapkan bahwa para korban bencana alam banjir di Jatim juga berharap ditemui mantan Presiden Megawati untuk membesarkan hati mereka sekaligus sebagai penawar derita yang mereka alami selama ini. Di Jatim, sejumlah daerah yang dilanda banjir di antaranya Malang, Bojonegoro, Madiun, Jombang, Trenggalek, Magetan, Ponorogo, dan terakhir Ngawi yang menderita paling parah. Sementara di Jateng, sejumlah kabupaten yang sebagian wilayahnya terlanda banjir dan tanah longsor diantaranya Solo, Karang Anyar, Kudus, Grobogan dan Blora. (*)
Copyright © ANTARA 2007