Arifin dikenang sebagai sosok yang menjadi teladan bagi orang lain

Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Jimly Asshidique menyampaikan rasa bela sungkawa mendalam atas meninggalnya Ustadz Muhammad Arifin Ilham.

"Innalillahi wainna ilaihi rojiuun. Kita berdoa yang terbaik untuk almarhum Ustadz Arifin Ilham," kata Jimly saat dihubungi Antara, Jakarta, Kamis (23/5).

Arifin dikenang sebagai sosok yang menjadi teladan bagi orang lain. Jimly berdoa agar keluarga yang ditinggalkan tabah atas kepergian Arifin.

"Semoga amalnya diterima di tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarganya tabah dan ikhlas menerimanya," tuturnya.

Sebelumnya, Dai dan juga Pimpinan Majelis Taklim Adz-Dzikra Ustadz Muhammad Arifin Ilham wafat di Rumah Sakit Gleneagles, Penang, Malaysia pada Rabu (22/5) pukul 23.20 waktu setempat atau 22.20 WIB.

"Kafani, shalatkan dua kali, dan makamkan di Gunung Sindur", begitulah wasiat dari Ustadz Arifin Ilham beberapa waktu lalu yang ditulisnya dalam keadaan sakit karena terserang kanker kelenjar getah bening.

Wasiat itu terngiang-ngiang kembali tatkala kabar duka mengejutkan bangsa ini tentang kepergian ustadz yang pada 8 Juni mendatang genap berusia 50 tahun. Salah seorang dai kondang yang memiliki begitu banyak jamaahnya telah berpulang ke Sang Khalik, Allah SWT.

Ketua Yayasan Az-Zikra, Khotib Kholil, menyebutkan bahwa jenazah Ustadz Muhammad Arifin Ilham akan dua kali dishalatkan di dua lokasi berbeda ketika tiba di Bogor, Jawa Barat, sesuai wasiat almarhum.

"Beliau berwasiat ingin dishalatkan di Az-Zikra Sentul, setelah itu dishalatkan juga di Az-Zikra Gunung Sindur, lalu dimakamkan di sana," katanya.

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019